Rabu, 13/12/2017
Rabu, 13/12/2017
BANK SAMPAH: Masyarakat mulai diedukasi memanfaatkan sampah menjadi sumber ekonomi.
Rabu, 13/12/2017
BANK SAMPAH: Masyarakat mulai diedukasi memanfaatkan sampah menjadi sumber ekonomi.
TENGGARONG – Salah satu program Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), yakni penyediaan bank sampah atau Satu Desa Satu Bank sampah mulai direalisasikan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar, khususnya Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3.
Sejauh ini, sudah ada sekitar 50 bank sampah terbentuk di Kecamatan Tenggarong, Tenggarong Seberang, Kenohan, Samboja, Loa Kulu, Muara Badak, Muara Jawa hingga Kenohan.
“Kita juga sudah melaksanakan sosialisasi pendirian manajemen bank sampah dan pembuatan pupuk organik di Desa Teluk Dalam, Manunggal Jaya, Ponoragan, Rapak Lambur, Bloro, Bangun Rejo hingga Gas Alam,” kata Plt Kepala DLHK Kukar, M Syaifuddin melalui Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Salahuddin.
Ia menerangkan, bank sampah merupakan tempat menampung sampah-sampah yang ada di masyarakat seperti sampah anorganik yakni botol minuman, kaleng plastik sehingga bisa dibuat kerajinan atau juga dijual sebagai bahan baku biji plastik.
Sampah organik juga dikumpulkan untuk dijadikan pupuk kompos. Dampaknya, sampah yang dikumpulkan oleh nasabah bisa menjadi sumber penghasilan warga karena setiap kilogram sampah plastik akan dihargai.
Selain itu, sampah-sampah yang menuju TPA bisa berkurang karena sampah organik yang bisa dijadikan kerajinan dan organik untuk kompos dimanfaatkan. Sementara, sampah residu atau bahan yang tidak bisa dimanfaatkan dibuang ke TPA.
Apalagi TPA Bekotok kini kapasitas daya tampungnya sudah overload dan secara teknis dalam dua tahun lagi sudah tidak bisa lagi menampung sampah. Masyarakat diedukasi untuk tidak lagi memperbanyak tempat pembuangan sampah, tetapi memanfaatkan sampah.
Hanya saja untuk saat ini Kukar belum mempunyai Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). TPST adalah tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah.
“Selama ini, sampah yang ada dikumpulkan, diangkut dan dibuang ke TPA. Namun dengan adanya TPA ini maka sampah yang ada dikumpulkan, kemudian dipilah dan terakhir diolah,” bebernya. (advetorial/amien)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.