Jumat, 15/12/2017

Jalan Tak Kunjung Perbaikan, Warga Jenuh Menanti Janji

Jumat, 15/12/2017

RESES: Anggota DPRD Kaltim Azhar Bahruddin ketika melakukan serap aspirasi masyarakat atau reses di Kabupaten Paser, beberapa waktu lalu.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Jalan Tak Kunjung Perbaikan, Warga Jenuh Menanti Janji

Jumat, 15/12/2017

logo

RESES: Anggota DPRD Kaltim Azhar Bahruddin ketika melakukan serap aspirasi masyarakat atau reses di Kabupaten Paser, beberapa waktu lalu.

SAMARINDA - Banyaknya infrastruktur jalan yang rusak di Desa Muara Kuaro, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser menjadi keluhan yang diterima Azhar Bahrudin Anggota DPRD Kaltim asal Partai PPP saat melaksanakan reses atau jaring aspirasi masyarakat pada 4-9 Desember 2017 lalu. 

Dijabatkan Azhar bahwa saat ini, di daerah Muara Kuaro dan sekitarnya infrastruktur jalan menjadi masalah utama. “Kerusakan jalan dari dan menuju daerah ini belum ada perubahan signifikan, jalan yang rusak seolah menjadi pemandangan umum di provinsi kaya ini. Miris memang, sudah banyak warga yang berkali-kali sering mengeluh dan mengadu, akibatnya tidak sedikit pula warga sudah jenuh dengan janji janji yang mereka tampung, karena hingga saat ini, janji tersebut tidak juga terealisasi penuh,” ungkap Azhar.

Ditambahkan oleh Azhar, selama ini hanya beberapa jalan saja yang di perbaiki, itupun terkadang hanya tambal sulam. Dengan alasan defisit akibatnya hingga saat ini masyarakat harus menikmati fasilitas infrastruktur jalan yang seadanya. Padahal jika infrastruktur baik, maka semua pun akan membaik sebab infrastruktur jalan akan mendongkrak berbagai sektor lain. “Dengan kerusakan jalan yang terjadi semestinya jika jalan bisa diperbaiki maka waktu tempuh pun akan terpangkas. Kasian warga, terkadang mereka secara gotong royong memperbaiki jalan secara swadaya meminta sumbangan dari masyarakat sekitar,” sebutnya.

Sementara itu, selain masalah infrastruktur jalan, jembatan juga menjadi aspirasi yang diterima Azhar. Soal jembatan ini terungkap adanya beberapa jembatan di daerah sini banyak dalam kondisi dan keadaan yang membahayakan. Sehingga dikhawatirkan jika terus menunda untuk di perbaiki, kemungkinan akan bertambah rusak dan akses jalan untuk kegiatan sehari hari semakin terganggu. Untuk itu diibutuhkan perhatian khusus dari pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah untuk segera memperhatikan dan memperbaiki infrastruktur jalan dan jembatan di sekitar Muara Kuaro.

Tak hanya Muara Karo, Azhar juga menyempatkan bertemu warga beberapa daerah lain salah satunya Desa Sekuan Makmur. Daerah ini menurut Azhar tergolong tertinggal sebab di era teknologi yang semakin canggih ternyata daerah ini selain sinyal untuk telekomunikasi dan lainnya hampir tidak masuk, daerah ini juga belum teraliri listrik sehingga sinyal pun hanya beberapa titik terkadang ada dan kemudian hilang lagi. “Ini mungkin dikarenakan daerah ini masih belum dialiri listrik. Sudah hampir masuk ke tahun 2018 listrik masih belum juga di nikmati oleh warga Sekuan Makmur. Sehingga untuk keperluan sehari hari masyarakat harus membeli solar atau bensin untuk menghidupakan genset agar rumah mereka bisa terang dan itupun terbatas mengingat harga behan bakarnya yang lumayan mahal untuk ukuran warga di sekuan makmur yang kebanyakan berpendapatan dari hasil bertani,” ungkap Azhar.

Selain itu, masalah akses jalan dan jalan lingkungan serta jalan kebun juga rusak. Tetapi mereka seolah sudah terbiasa dengan keadaan ini. Padahal jika akses jalan semua itu bagus, perekonomian pun akan terangkat, waktu tempuh ke kota untuk menjual langsung hasil kebun pun menjadi singkat, keuntungan yang di dapat bisa lebih banyak dari pada lewat pengepul.

Selain infrastruktur, masyarakat pun meminta kepada Pemerintah untuk membangunkan sarana olahraga seperti lapangan bola, voli, bulu tangkis untuk kegiatan sehari hari. Selain untuk kegiatan sehari- hari  lapangan tersebut juga bisa berfungsi banyak salah satunya untuk perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia. 

Sementara untuk Desa Laburan Baru, Kecamatan Pasir Belengkong, Paser, warga mengeluhkan Akses jalan tembus dan air bersih. Karena sampai pada hari ini masyarakat masih kesulitan mendapatkan air bersih. Untuk kebutuhan sehari hari seperti MCK (Mandi Cuci Kakus) masyarakat menginginkan agar desa mereka segera di aliri PDAM. Untuk reses di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara  warga mengeluhkan rusaknya jalan lingkungan, tidak adanya air bersih dan jembatan penghubung. (adv/hms5)


Jalan Tak Kunjung Perbaikan, Warga Jenuh Menanti Janji

Jumat, 15/12/2017

RESES: Anggota DPRD Kaltim Azhar Bahruddin ketika melakukan serap aspirasi masyarakat atau reses di Kabupaten Paser, beberapa waktu lalu.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.