Senin, 19/06/2017

Infrastruktur dan Kelistrikan Jadi Sorotan

Senin, 19/06/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Infrastruktur dan Kelistrikan Jadi Sorotan

Senin, 19/06/2017

logo

SAMARINDA - Anggota Komisi III DPRD Kaltim Sapto Setyo Pramono meminta kepada Pemprov Kaltim agar memperhatikan dan mengantisipasi kelancaran akses jalan dari Kota Samarinda menuju Bandara Samarinda Baru ketika siap dioperasikan nantinya, jangan sampai terhambat oleh kemacetan lalu lintas akibat sempitnya jalan dan padatnya kendaraan terutama pada saat banjir.

Hal itu disampaikan Politikus Partai Golkar menyusul progress pembangunan bandara yang mana saat ini Pemerintah Provinsi Kaltim telah melakukan pemindahtanganan aset daerah terkait bandara tersebut melalui hibah kepada pemerintah Pusat atas lahan dan bangunan Bandara Samarinda Baru sehingga saat ini pembiayaan pembangunan menjadi tanggungjawab Pemerintah Pusat. 

“Semoga ‘ditangan’ pemerintah pusat, bandara tersebut dapat segera dioperasikan. Sehingga dapat  memberikan manfaat dan nilai tambah bagi pergerakan ekonomi  Kaltim, mengingat sudah banyak pula dana Pemerintah Provinsi Kaltim yang digelontorkan untuk pembangunannya. Untuk itu Pemerintah Provinsi Kaltim juga diharapkan dapat menyiapkan infrastruktur pendukungnya ketika sudah siap dioperasikan nanti,” ungkap Sapto.

Selain itu, Sapto juga menyoroti soal pembangunan jalan tol. Dia berharap agar pembangunan jalan tol Balikpapan - Samarinda sepanjang 99,2 km yang dibangun sejak 12 Januari 2011 dapat dirampungkan pada 2018 sesuai dengan target penyelesaian MYC. 

“Agar dapat dirasakan segera manfaatnya oleh masyarakat Kaltim untuk mendorong perekonomian daerah. Program pembangunan jalan tol ini merupakan salah satu program strategis dan prioritas nasional,” sebutnya.

Begitu pula soal kelistrikan,  pemerintah pusat pada Tahun 2015-2019 telah mencanangkan program pembangunan listrik 35.000 MW yang terdiri dari 109 proyek senilai Rp 1.127 triliun,  berasal dari pemerintah dan swasta. Program tersebut saat ini masih didominasi oleh Pulau Jawa. Diantaranta Bali (18.679 MW) dan Sumatera (10.090 MW), sementara Kalimantan memperoleh sekitar 2.635 MW. 

“Kami meminta agar potensi energi yang ada di Kaltim dari sektor pertambangan dan perkebunan sawit dapat dioptimalkan guna menunjang kebutuhan energi listrik yang semakin meningkat,” paparnya. (hms5)

Infrastruktur dan Kelistrikan Jadi Sorotan

Senin, 19/06/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.