Jumat, 02/06/2017

Warga Keluhkan Jalan Provinsi yang Rusak

Jumat, 02/06/2017

TERIMA MASUKAN: Anggota DPRD Kaltim Muhammad Samsun ketika melakukan serap aspirasi masyarakat di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kukar, beberapa waktu lalu.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Warga Keluhkan Jalan Provinsi yang Rusak

Jumat, 02/06/2017

logo

TERIMA MASUKAN: Anggota DPRD Kaltim Muhammad Samsun ketika melakukan serap aspirasi masyarakat di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kukar, beberapa waktu lalu.

Hasil Serap Aspirasi Samsun Dapil Kukar, Kubar, Mahulu

SAMARINDA -  Jalan provinsi wilayah selatan yang berada di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara dikeluhkan masyarakat karena banyak berlubang hingga menimbulkan kecelakaan.
Keluhan ini disampaikan masyarakat kepada Anggota DPRD Kaltim daerah pemilihan Kukar, Kubar dan Mahulu, M Samsun saat melakukan serap aspirasi pada 22 - 27 Mei lalu.
“Selain jalan, lampu penerangan jalan juga tidak ada. Padahal, jalur itu sering ramai digunakan mayoritas warga setempat,” terang Samsun.
Ia mengatakan, sejak setahun silam hingga detik ini, masyarakat Samboja masih memimpikan jalan provinsi tersebut bisa ditingkatkan. “Apa yang dirasakan masyarakat saat ini, perlu ada solusi secepatnya. Masyarakat Samboja kerap menyuarakan infrastruktur jalan itu diperbaiki, namun hingga kini belum terealisasi,” katanya.
Tidak hanya di Kecamatan Samboja, warga Kecamatan Loa Janan Ulu mengeluhkan hal yang sama. Bahkan, jalan provinsi yang menghubungkan Loa Janan dan Jembayan, Tenggarong putus karena terkena abarasi sungai sekitar 200 meter.
“Jadi, jalan itu tidak bisa digunakan sama sekali oleh warga. Jalan alternatifnya, warga terpaksa menggunakan jalur perusahaan untuk sementara. Ini juga perlu diperhatikan,” pintanya
Selain infrastruktus jalan, masalah tumpang tindih antara wilayah Hak Pengelolaan Lahan (HPL) dan taman Hutan Raya (Tahura) masih menjadi masalah masyarakat yang meminta untuk segera dicarikan solusinya.
“Masyarakat mengklaim, lahan HPL yang digunakan warga untuk pertanian sudah ada sejak program transmigrasi oleh perintah dahulu pada 1974. Sedangkan, sertifikat Tahura baru diterbitkan sekitar tahun 1986. Nah, ini yang harus dipahami juga, bagaimana solusi terbaiknya agar tidak ada yang merasa dirugikan,” pungkas Samsun. (hms6)

Warga Keluhkan Jalan Provinsi yang Rusak

Jumat, 02/06/2017

TERIMA MASUKAN: Anggota DPRD Kaltim Muhammad Samsun ketika melakukan serap aspirasi masyarakat di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kukar, beberapa waktu lalu.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.