Senin, 03/07/2017

Waspadai Kanker Serviks Sejak Dini

Senin, 03/07/2017

Anggia Mayangsari

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Waspadai Kanker Serviks Sejak Dini

Senin, 03/07/2017

logo

Anggia Mayangsari

GAYA hidup tak sehat, menikah usia dini, melahirkan banyak anak dan perempuan dengan banyak pasangan, beresiko tinggi terjangkit kanker servix. Sayangnya, kesadaran deteksi dini sangat rendah, karenanya waspada dan pencegahan harus dilakukan penyakit mematikan ini.

Data menyebutkan, tiap dua menit di dunia, seorang perempuan meninggal dunia akibat kanker serviks. Penyakit ini menduduki urutan teratas di Indonesia dan penyebab kematian tertinggi wanita. Upaya akurat kanker serviks yakni mencegah terjadinya infeksi HPV (Human Papillomavirus). Adalah dengan memberi vaksin HPV. Cara alternatif penting lainnya seperti deteksi dini dan dilanjutkan terapi lesi prakanker. Pemerintah Indonesia miliki program nasional pencegahan kanker leher rahim (nama lain kanker serviks) adalah IVA dan PAP smear. 

Di negara maju cara ini disebut akurat mencegah penularan. 


APA PENYEBABNYA 

Penelitian menyebutkan lebih 90% kanker serviks disebabkan HPV (Human Papillomavirus) dan 70% dijangkiti virus tipe 16 dan 18. Kedua tipe ini HPV 16 50% penyebab kanker serviks. Apabila seseorang terkena infeksi HPV 16 memiliki kemungkinan terkena kanker serviks 5%. 

Virus HPV umumnya ditularkan lewat hubungan seksual. Berganti-ganti pasangan dan wanita perokok menjadi faktor meningkatkan risiko kanker. 


GEJALA 

Masa prakanker umumnya tidak merasakan keluhan fisik apapun. Ini membuat kasus kanker serviks sulit ditangani karena termasuk penyakit “silent killer”. Jika sudah jadi kanker invasif, gejala paling umum adalah perdarahan saat berhubungan, keputihan tak kunjung sembuh dan berbau menyengat. Pada stadium lanjut, gejala dapat berkembang pada nyeri pinggang atau perut bagian bawah, gangguan berkemih hingga tidak bisa buang air kecil.


DETEKSI dan PENCEGAHAN

Dilakukan dengan dua cara, yaitu Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) dan Tes Pap Smear. Kedua cara ini terbukti efektif mendeteksi lesi pra-kanker. 

Pemeriksaan IVA Yakni melihat serviks yang telah diberi asam asetat 3-5%. Akan terjadi perubahan warna pada serviks yang dapat diamati secara langsung dan dapat dibaca sebagai normal (negatif) atau abnormal (ada lesi pra-kanker). Tes IVA sebaiknya dilakukan orang sudah menikah atau sudah melakukan hubungan seksual, tidak sedang menstruasi, tidak sedang hamil, dan 24 jam sebelumnya tidak berhubungan intim. Cara ini mudah dan murah, cara ini juga memiliki keakuratan sangat tinggi mendeteksi lesi pra-kanker. Metode Pap Smear (Kuret) juga mengikuti cara-cara tadi. Dianjurkan tidak berhubungan seksual sejak dua hari sebelum Pap Smear. 

Imunisasi HPV juga pencegahan primer kanker serviks dimana tingkat keberhasilannya mencapai 100% sebanyak 2 kali pada wanita yang belum pernah terinfeksi HPV dan sebelum seseorang aktif secara seksual. Pemberian vaksin HPV remaja putri berusia 9-12 tahun bertujuan membentuk kekebalan tubuh dari HPV. Vaksinasi HPV dapat diberikan perempuan sampai usia 55 tahun. Ada dua bentuk vaksin HPV yang saat ini tersedia, yaitu vaksin bivalen  dan vaksin quadrivalen. Dua jenis vaksin HPV yang sudah dipasarkan melalui uji klinis. 


PENGOBATAN KANKER SERVIX

Jika seorang perempuan terdiagnosis kanker serviks stadium awal, dapat dilakukan krioterapi, yaitu metode pengobatan dengan merusak sel-sel prakanker (dibekukan). 

Pada beberapa kasus, operasi seringkali menjadi pilihan. Tidak selalu operasi disertai pengangkatan rahim. Pada kasus yang lebih ringan, hanya serviks-nya saja yang diangkat. Sementara pada kasus stadium lanjut, pengobatan yang harus dilakukan menjadi lebih kompleks. Selain operasi pengangkatan rahim, biasanya juga dilakukan kemoterapi dan radioterapi. Bila tidak ingin mengalami hal tersebut, sebaiknya segera lakukan pencegahan primer dengan cara vaksinasi serta pencegahan sekunder dengan pemeriksaan pap smear atau IVA secara berkala. (*rs)

Oleh: dr. Anggia Mayangsari, RSUD AW. Sjahranie Samarinda

Waspadai Kanker Serviks Sejak Dini

Senin, 03/07/2017

Anggia Mayangsari

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.