SANGATTA - Pada agenda Coffee Morning di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim), Sekretaris Kabupaten Irawansyah selaku pimpinan rapat meminta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) melaporkan hasil perekaman KTP elektronik (e-KTP) di semester pertama 2018 dan kendala yang dihadapi.

Kegiatan berlangsung di Ruang Meranti, Kantor Bupati, Senin (16/4) yang dihadiri Asisten Pemerintahan Kesejahteraan Rakyat Mugeni dan sejumlah Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkup Pemkab Kutim, Kepala Disdukcapil Yanuar Putra Lembang Alam mengatakan rusaknya alat perekaman masih jadi kendala serius.

“Sembilan server masih rusak berat, dari tahun kemarin itu belum diperbaiki. Sehingga untuk mensiasati perekaman di desa sementara dilakukan secara offline,” terangnya.

Dia menambahkan, berdasarkan MOU yang telah disepakati, peralatan perekaman yang hanya diberikan sekali oleh pemerintah pusat, semua biaya perawatannya diserahkan ke daerah. “Jika rusak alat diurusi daerah. Tapi, anggaran operasional kami belum memadai,” ujar yanuar.

Yanuar juga mengungkapkan untuk data di semester pertama perekaman mencapai 29.106 orang. Untuk data terakhir 28 Maret lalu, total perekaman telah mencapai 221.314 orang. Kemudian stok blanko masih berjumlah 11.550 keping. Kini Disdukcapil tengah mendukung KPU untuk persiapan pemilihan Gubernur Kaltim yakni dengan melakukan perekaman warga Kutim yang berada di Lapas Kota Bontang.

“Kamis 13 April, perekaman di Lapas berjumlah 59 dari 83 orang. Satu orang tidak mau direkam, tidak jelas alasan penolakannya,” katanya. (adv/yul1116)