Rabu, 30/08/2017
Rabu, 30/08/2017
HEWAN KURBAN: Idul Adha tinggal menghitung hari, karena itu kualitas hewan kurban perlu mendapat perhatian serius, sehingga tidak memberikan implikasi negatif bagi masyarakat
Rabu, 30/08/2017
HEWAN KURBAN: Idul Adha tinggal menghitung hari, karena itu kualitas hewan kurban perlu mendapat perhatian serius, sehingga tidak memberikan implikasi negatif bagi masyarakat
SAMARINDA-Mengantisipasi adanya peredaran sapi pemakan sampah yang rentan terkontaminasi zat logam berbahaya seperti timbal jelang Hari Raya Idul Adha, Anggota DPRD Kalimantan Timur Sapto Setyo Pramono mengimbau warga lebih berhati-hati memilih hewan qurban.
Pun demikian, persoalan ini juga menjadi tanggung jawab pemerintah selaku pengawas lebih jeli melihat dan mengantisipasi peredaran sapi yang akan dijadikan hewan kurban pada perayaan Idul Adha.
“Khususnya Dinas Peternakan provinsi maupun kabupaten/kota di Kaltim agar melakukan upaya preventif terhadap kemungkinan adanya peredaran sapi pemakan sampah yang dijadikan hewan kurban,” ujar Sapto.
Selain pengawasan di lapangan, Dinas Peternakan juga harus mensosialisasikan sekaligus memantau penyalur-penyalur sapi agar sapi pemakan sampah tidak sampai beredar dan dikonsumsi oleh masyarakat.
Tidak hanya saat menjelang Hari Raya Qurban, menurut Sapto, hari-hari biasa juga perlu pengawasan ketat pemerintah. “Jangan sampai sapi yang berdear namun telah terkontaminsai zat timbale dikonsumsi masyarakat yang dapat mengganggu kesehatan,” terang dia.
Selain meminta pengawasan ketat pemerintah, dirinya juga mengingatkan kepada pedagang sapi kurban musiman agar bersikap jujur dan manusiawi dalam menjual sapi untuk keperluan kurban, sehingga tidak merugikan masyarakat.
Politisi Golkar ini juga mengingatkan masyarakat yang hendak membeli sapi kurban dan konsumen daging sapi agar selektif dalam memilih.
“Sekalipun ada penelitian bahwa sapi pemakan sampah hanya boleh dikonsumsi setelah melalui karantina dan selama tiga bulan diberi makan rumput sebelum disembelih. Namun dipastikan juga kondisi daging sapinya, apakah benar-benar bebas dari zat berbahaya,” sebut Sapto. (adv/hms5/hms6)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.