Sabtu, 10/06/2017
Sabtu, 10/06/2017
Asli Nuryadin
Sabtu, 10/06/2017
Asli Nuryadin
SAMARINDA – Di tengah kondisi fiskal yang belum stabil, Dana Alokasi Khusus (DAK) tentu sangat dibutuhkan oleh Pemerintah Kota Samarinda khususnya dalam pembangunan. Namun dalam pengajuannya menurut Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Samarinda Asli Nuryadin, saat ini sistemnya sudah vertikal.
“Untuk mengajukan DAK, kami harus mengajukan dulu ke provinsi, sehingga nanti pihak provinsilah yang mengusulkan DAK kepada pusat untuk setiap kota dan kabupaten. Sehingga kita dituntut membuat perencanaan matang dan sesuai prioritas masyarakat banyak” ujar Asli.
Dalam penggunaanya, Pemerintah Pusat menargetkan penggunaan DAK hingga pertengahan tahun ini sudah harus mencapai 75 persen. Dari total dana DAK yang akan diterima Rp 97 miliar. Telah diturunkan 30 persennya pada tahap awal, yakni Rp 29 miliar.
“Tentu akan kita usahakan agar mencapai target, jangan sampai pusat pun menunda anggaran hanya karena keterlambatan kita menyerap anggaran dari DAK,” terangnya. Sejauh ini, tercatat sudah terealisasi 60 persen untuk kegiatan fisik di beberapa organisasi perangkat daerah (OPD). Hal ini disampaikan oleh Kabag Pembangunan Anwar Juhri dalam rapat evaluasi penggunaan DAK 2017.
“Tujuan evaluasi ini agar setiap OPD yang menggunakan anggara DAK bisa menyerap anggaran secara maksimal dan rapat ini juga sebagai kontrol kepada setiap OPD,” kata Anwar.
Ia pun menyebutkan dalam penggunaan DAK tersebut ada tiga OPD yang paling banyak menggunakan DAK yaitu Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
“Dalam penggunaanya Dinas Pendidikan dan Kesehatan memang diutamakan dan 25 persen itu untuk kegiatan fisik dari PUPR. Untuk Dinas Kesehatan, dikatakannya berupa pembangunan ruang bedah di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah). Sementara di DPUPR adalah perbaikan jalan, pembangunan tempat parkir dan irigasi,” jelasnya.
Anwar pun optimis hingga pada akhir bulan ini, penggunaan DAK sudah mencapai 75 persen, sehingga tidak menghambat dalam pengucuran DAK untuk triwulan kedua.
“Ya kami pun menyadari kalau tidak mencapai target, maka DAK triwulan kedua tidak akan dicairkan. Namun angka kekurangannya kan tinggal 15 persen lagi. Insha Allah tercapai saja, Makanya ini terus kami kejar, agar pemerintah pusat tidak beranggapan bahwa pemkot tidak mampu mengelola anggaran padahal sudah disiapkan anggaran,” urapungkasnya.
“Setahu saya semuanya sudah jalan. Saat ini, ada yang dananya sedang diproses dan ada pula yang sudah cair,” tutup dia. (ms/adv)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.