SAMARINDA-Pembangunan Transmart di Samarinda dinilai pesimis bisa selesai 2018. Pasalnya, jika melihat progres pembangunan wahana hiburan di kota tepian sampai saat ini, belum ada perkembangan signifikan yang disampaikan Perusda Melati Bhakti Satya (MBS) selaku pengelola kepada Komisi II DPRD Kaltim saat rapat dengar pendapat, Selasa (19/9).

Meski Gubernur Kaltim telah melakukan groundbreaking beberapa waktu lalu, namun persyaratan dokumen perjanjian kerjasama belum dilakukan. Hal ini disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Edy Kurniawan usai rapat.

Menurutnya, pihak MBS masih pada tahap melengkapi penyelesaian sejumlah dokumen yang diperlukan. Hal ini berkaitan dengan pola kerjasama pembangunan transmart awalnya menggunakan sistem perjanjian usaha patungan (Joint Venture), namun akhirnya beralih ke perjanjian bangun guna serah atau Build Operate and Transfer (BOT).

BOT dimaksud ialah Perusda MBS membangun seluruh infrastruktur kemudian disewakan kepada pihak Transmart selama kurang lebih 30 Tahun. Adapun sumber dana untuk melakukan pembangunan MBS akan mengajukan pinjaman ke Bank Kaltim.

“Jadi sebenarnya, pihak MBS lagi melengkapi berkas untuk mengajukan pinjaman ke Bank Kaltim dan satu lagi masih melengkapi dokumen karena sebagian dari lahan eks Lamin Indah tersebut diduga masuk kawasan hijau,” ujar Edy.

Politikus PDIP itu meminta kepada MBS maupun pihak terkait lainnya untuk dapat saling koordinasi guna mempercepat penyelesaian kelengkapan administrasi sehingga pembangunan Transmart dapat segera dilaksanakan.

“Hari ini tahap awal untuk melihat sejauh mana progres yang dilaksanakan. Komisi II meminta agar mempercepat penyelesaian dan akan melihat perkembangannya bulan depan dengan mengundang kembali MBS dan pihak terkait lainnya,” pungkas Edy. (adv/hms6)