Senin, 30/10/2017

Ketua DPRD Hadiri Upacara Peringatan Sumpah Pemuda

Senin, 30/10/2017

PERINGATAN Sumpah Pemuda digelar di halaman Kantor Bupati Kukar. (FOTO: HERI/KK)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Ketua DPRD Hadiri Upacara Peringatan Sumpah Pemuda

Senin, 30/10/2017

logo

PERINGATAN Sumpah Pemuda digelar di halaman Kantor Bupati Kukar. (FOTO: HERI/KK)

TENGGARONG - Ketua DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Salehuddin S.Sos S.Fil mengikuti upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-89 tahun di lapangan Kantor Bupati Kukar, Senin (30/10).

Ditemui usai mengikuti prosesi upacara, Saleh sapaan akrabnya mengatakan Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Jadi indonesia sebagai suatu tanah air, bangsa dan bahasa sudah ada sejak 1928, tetapi sebagai sebuah negara merdeka baru ada dan diakui pada tahun 1945, tepatnya 17 Agustus 1945.

“Secara teori makna sumpah adalah pernyataan, janji dan pembenaran. Oleh karena itu Sumpah Pemuda adalah pernyataan tentang satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa yaitu Indonesia,” kata Saleh. 

Selanjutnya politisi Golkar Asal Dapil Hulu ini menjelaskan janji untuk bertanah air satu, berbangsa satu dan berbahasa satu serta pembenaran bahwa pemuda yang berasal dari berbagai pulau dan suku pada waktu itu menyatakan kesatuan tanah air, bangsa dan bahasa yaitu Indonesia. Konsekuensi dari sumpah adalah kewajiban untuk terus menjaga kesatuan tanah air, kesatuan bangsa dan kesatuan bahasa yaitu Indonesia.

“Dari sejarah sumpah pemuda, kita melihat peran besar para pemuda dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia, khususnya dalam merumuskan terciptanya kesatuan tanah air, bangsa dan Bahasa Indonesia,” jelasnya.

Saleh menegaskan jika mengacu dalam konteks sejarah, kalau seandainya para pemuda tidak bersumpah pada waktu itu, maka bisa dipastikan tidak ada yang namanya kesatuan tanah air, bangsa dan Bahasa Indonesia, maknanya bisa jadi tidak ada negara kesatuan Republik Indonesia. Pemuda itu bicara masa depan, sedangkan orang tua biasanya bicara masa lalu. 

“Sehingga wajar kalau nasib sebuah bangsa sangat ditentukan oleh peran para pemuda. Indonesia sudah membuktikan peran pemuda tersebut. Melalui momentum Sumpah Pemuda, mari kita satukan kembali semangat satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa yaitu Indonesia,” tegasnya. 

“Kita tidak ingin tenun kebangsaan yang telah dirajut oleh para pemuda pada 28 oktober 1928 itu robek oleh kepentingan sesaat, robek oleh kepentingan asing. Indonesia akan terus satu, ada dan diakui sebagai tanah air, bangsa dan bahasa jikalau para pemudanya mampu menjaga komitmen dari makna sumpah pemuda itu sendiri,” imbuh Saleh. (adv/hei)

Ketua DPRD Hadiri Upacara Peringatan Sumpah Pemuda

Senin, 30/10/2017

PERINGATAN Sumpah Pemuda digelar di halaman Kantor Bupati Kukar. (FOTO: HERI/KK)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.