MAHAKAM ULU – Kementerian Sosial RI telah menyalurkan dana selama empat tahap kepada masyarakat Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) pada 2017 ini, yakni khusus bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dalam Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2017. Dana itu disalurkan melalui Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang ditunjuk sebagai BUMN yang menangani bantuan sosial tersebut.

Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh, melalui Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Mahulu Emiliana Dai menjelaskan, bahwa PKH terdapat pada 5 kecamatan se-Mahulu. Empat tahap penyaluran dana itu kepada PKH sejak Februari, April, Agustus, dan hingga tahap ke-4 sejak September hingga November ini. “Instruksi dari Ibu Menteri, November sudah harus tuntas disalurkan Bank Mandiri dan BRI,” jelas Emiliana Dai.

Menurutnya, kemungkinan pada 2018 mendatang peserta PKH bertambah jumlahnya. Peserta yang dinyatakan layak masuk PKH terdiri dari sejumlah kriteria. Antara lain, memiliki anak usia sekolah atau balita, ibu hamil, Pelajar SD, SMP maupun SMA. 

“Tahun 2017 ada 2 tambahan kategori, yaitu Lanjut Usia dan Disabilitas,” katanya.

Peserta PKH tidak semuanya merupakan peserta PKH. Dan untuk masyarakat miskin, datanya dari Pemerintah Pusat. Bantuan PKH itu tidak cuma-cuma, tapi bersyarat. Yakni, bagi ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali selama masa kehamilan. Sedangkan untuk balita, wajib memeriksakan kesehatan ke Posyandu setiap bulan sekali. “Untuk anak usia SD dan SMP, kewajibannya harus terdaftar di kapasitas pendidikan 85 persen kehadiran di sekolah,” tambah Emiliana.

Emiliana Dai berharap, agar pada 2018 mendatang, untuk dua kecamatan di perbatasan Indonesia-Malaysia, yakni Long Pahangai dan Long Apari, agar dalam penyaluran dana KPM-PKH dapat dilakukan secara tunai. Karena dua kecamatan tersebut sulit dijangkau transportasi, bahkan belum ada kantor bank disana.

“Saya bermohon agar Ibu Mensos RI bisa berikan cara khusus dalam penyaluran KPM-PKH di Kecamatan Long Apari dan Long Pahangai. Kalau menggunakan kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri), masyarakat akan kesulitan untuk mencairkan dananya. Sebaiknya diberikan dana tunai untuk memudahkan masyarakat penerimanya,” pintanya. 

Dia menambahkan, KPR-PKH Mahulu, merupakan kepanjangan tangan dari Pemkab Mahulu melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) yang telah melakukan pendataan sejak setahun lalu. Kini program itu berlanjut melalui Dinas Sosial Mahulu.

“Besaran dana yang diterima dalam KPM-PKH adalah, untuk lansia Rp 500 ribu (4 kali setahun), ibu hamil Rp 450 ribu, balita Rp 450 ribu, murid/pelajar/siswa (SD SMP, dan SMA) sebesar Rp 450 ribu. 

Kepala Bank Mandiri Cabang Sendawar, Kutai Barat (Kubar) Ura Patria S, melalui Leader Bank Mandiri Kubar untuk Mahulu dalam KPH-PKM Mahulu Azra Fajar Sukmana menjelaskan dana yang disalurkan tersebut merupakan bagian dari 86.354 KPM di Pulau Kalimantan. Bank Mandiri bekerjasama dengan Kemensos, untuk mengelola keuangan. Juga soal pembukaan rekening maupun aplikasi pembukaan rekening dan penyaluran dana oleh mesin yang disiapkan.

“Perbankan mengajak masyarakat, Ayo Menabung. Untuk sekarang diwajibkan non tunai, agar masyarakat dapat memulai menabung. Dana bagi tiap KPM itu dicairkan dalam 4 tahap. Pertama di bulan Pebruari, kedua pada April dan Mei. Ketiga saat Agustus, serta terakhir pada November dan Desember. Instruksi dari Ibu Menteri, November sudah harus tuntas disalurkan Bank Mandiri,” paparnya. (adv/imr)