Selasa, 28/11/2017
Selasa, 28/11/2017
PANDANGAN UMUM: Anggota DPRD Kaltim Muspandi ketika membacakan pemandangan umum fraksi PAN pada rapat paripurna ke-35 DPRD Kaltim, Selasa (28/11)
Selasa, 28/11/2017
PANDANGAN UMUM: Anggota DPRD Kaltim Muspandi ketika membacakan pemandangan umum fraksi PAN pada rapat paripurna ke-35 DPRD Kaltim, Selasa (28/11)
SAMARINDA-Melalui Pemandangan Umum Fraksi PAN Paripurna ke-35 DPRD Kaltim tentang Penyampaian Nota Penjelasan Keuangan tentang Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kaltim Tahun Anggaran 2018, Selasa (28/11) di Gedung Utama DPRD Kaltim, juru bicara fraksi PAN, Muspandi mengatakan untuk menekan Inflasi, pemerintah harus menggenjot produksi pertanian lokal sehingga kebutuhan pokok masyarakat tidak lagi didatangkan dari luar daerah.
Menurutnya, berdasarkan Nota Keuangan Rancangan APBD Kaltim 2018, Inflasi ditetapkan sebesar 3,5 persen. Pemicu inflasi salah satunya adalah tingginya harga bahan kebutuhan pokok di masyarakat. “Untuk itu Fraksi PAN mendesak pemerintah untuk menyelesaikan pemicu inflasi tersebut seperti tingginya harga beras, cabai, gula, ikan dan kebutuhan lainnya yang disebabkan panjangnya rantai distribusi kebutuhan pokok,” kata Muspandi.
Sementara, berkaitan dengan asumsi ekonomi makro pertumbuhan ekonomi Tahun 2018 ditarget sebesar 5,8 persen atau lebih rendah dibandingkan dengan RAPBD 2017 sebesar 7,1 persen. Penurunan ini tentu saja lebih didominasi oleh dampak penurunan belanja pemerintah Tahun anggaran 2017.
Terhadap menurunnya target pertumbuhan ekonomi Kaltim, Fraksi PAN meminta pemerintah agar meningkatkan efektifitas belanja modal pemerintah. “Khususnya pada bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan pertanian. Selain itu penting juga pemerintah meningkatkan alokasi bantuan yang tepat sasaran pada kelompok masyarakat miskin atau rentan miskin agar dapat meningkatkan perekonomian,” pungkas Muspandi. (adv/hms5)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.