Kamis, 04/01/2018

Dunia Pendidikan Timpang

Kamis, 04/01/2018

Salah satu sekolah di Balikpapan

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Dunia Pendidikan Timpang

Kamis, 04/01/2018

logo

Salah satu sekolah di Balikpapan

BALIKPAPAN - DPRD meminta Pemkot, memberlakukan kesetaraan sekolah negeri, dan swasta, terutama dalam hal pemenuhan fasilitas dan prasarana penunjang pendidikan. Permintaan itu dilontarkan, mengingat terjadi ketidakseimbangan fasilitas pendidikan di kota Beriman.

Wakil Ketua DPRD Balikapapan Sabaruddin Panrecalle mengatakan, anggaran 20 persen pendidikan dari APBD Balikpapan, seharusnya bisa dibagi rata, tanpa diskriminasi, antara pendidikan negeri maupun swasta. Seperti yang diamanatkan dalam UUD 1945.

“Pendidikan saat ini jomplang. Aturannya jelas, sama-sama (sekolah swasta dan negeri), punya hak dan pemerintah punya tanggungjawab untuk mencerdaskan kehidupan bangsa tanpa diskriminasi,” kata Sabaruddin, kemarin.

Menurutnya, saat ini orangtua lebih memilih sekolah negeri, ketimbang swasta. Meski banyak pembayaran di sekolah swasta, namun kondisinya sebagian besar kontras dibanding sekolah negeri.

Imbasnya, tiap tahun, Pemkot dan orangtua mengalami kekurangan ruang belajar lantaran orangtua berlomba menyekolahkan anaknya di sekolah negeri. Selain itu, minimnya tenaga ajar di sekolah negeri, juga jadi persoalan.

“Tapi, tidak pernah ada perbaikan. Padahal, anggaran 20 persen untuk pendidikan itu, seharusnya cukup untuk menjangkau dunia pendidikan secara merata,” ujar Sabaruddin.

Di sisi lain, sekolah swasta juga tidak kalah penting dengan sekolah negeri, dari sisi mata pelajarannya, meski berada di tengah keterbatasan sarana dan prasaran.

“Bahkan sekolah swasta itu ada nilai tambahnya bagi pelajar. Misalnya tambahan pelajaran agama Islam di madrasah aliyah (MA) dan lain-lain yang  tidak dimiliki di sekolah negeri. Begitu juga dengan sekolah swasta untuk agama yang lain,” terangnya lagi.

Ke depan, dirinya berharap,  pemerataan dunia pendidikan lebih dilakukan lagi, sehingga dapat dirasakan semua pihak. Jangan sampai, program pendidikan yang dijalankan Dinas Pendidikan, terkesan hanya kopi paste dari program sebelumnya.

“Seakan-akan program Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan hanya copy paste setiap tahunnya. Ayo manfaatkan anggaran 20 persen itu dengan maksimal. Saya yakin pelajaran sekolah swasta tidak kalah dengan negeri. Bahkan ada nilai tambahnya,” jelasnya. (din)

Dunia Pendidikan Timpang

Kamis, 04/01/2018

Salah satu sekolah di Balikpapan

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.