Jumat, 07/07/2017

Minimarket Menjamur, Gagas Gerakan Belanja di Warung

Jumat, 07/07/2017

Ilustrasi

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Minimarket Menjamur, Gagas Gerakan Belanja di Warung

Jumat, 07/07/2017

logo

Ilustrasi

BALIKPAPAN - Menjamurnya minimarket di Balikpapan, justru sedikit jadi kekhawatiran warga. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Klandasan Ulu Balikpapan misalnya, memplopori ‘Gerakan Belanja Warung Tetangga’. Tujuannya, agar kegiatan ekonomi tidak mati suri, dan juga untuk memupuk silaturahmi antartetangga, di lingkungan rumah tangga.

Ketua LPM Klandasan Ulu Ida Prahastuti mengatakan, gerakan digagas untuk menyikapi maraknya keberadaan minimarket modern, yang mengancam keberadaan warung kecil di sekitarnya.

Menurut Ida, esensi dari gerakan belanja ke warung tetangga, dan juga pasar tradisional, untuk lebih menumbuhkan rasa kesetiakawanan, kekeluargaan, dan juga mempererat tali silaturahmi.

“Itu dulu tujuan awalnya, ada ikatan sosial yang erat di tingkat RT. Untuk menolong warung tradisional yang menurut omzetnya, supaya bisa tetap eksis berjualan,” kata Ida, Kamis (6/7).

Gerakan itu, lanjut dia, sudah dicanangkan Rabu (5/7) lalu, di wilayah kerja LPM Klandasan Ulu. Data yang diperoleh LPM Klandasan Ulu dari Dinas Perizinan dan Investasi Pelayanan Terpadu, pertumbuhan minimarket nasional maupun lokal di Balikpapan mencapai 85 minimarket.

“Ketika Anda belanja di minimarket atau ruko modern misalnya, apakah ada komunikasi kekeluargaan? Seperti menanyakan kabar atau kondisi Anda dan keluarga? Kan tidak ada interaksi sosial. Beda jauh kalau berbelanja di warung tetangga,” tandasnya.

“Nah, nilai sosial yang mempererat persaudaraan dan persatuan dalam lingkungan itu yang kita takutkan akan hilang tergeser, tanpa kita sadari,” ungkapnya.

Ida juga menilai keberadaan pasar modern yang menjamur, otomatisasi menurunkan omzet penjualan warung kecil, baik di pasar tradisional dan di lingkungan warga. “Warung tradisional yang ada, tidak mungkin bersaing dengan minimarket dari banyak aspek,” tandasnya.

Ida yang juga anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan ini pun menilai gerakan belanja di warung tetangga, sejatinya sudah tersebar melalui sosial media, dan beberapa daerah sudah menjalankan seperti di Provinsi Lampung. Gerakan ini pun mendapat respons positif. Dia berharap masyarakat di Balikpapan termasuk Kaltim, ikut merespons dan peduli dengan keberadaan warung rumahan itu. “Kalau tidak sekarang, ya kapan lagi?” demikian Ida. (din)


Minimarket Menjamur, Gagas Gerakan Belanja di Warung

Jumat, 07/07/2017

Ilustrasi

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.