BALIKPAPAN - Pembangunan tol laut yang dicanangkan pemerintah pusat, diyakini akan memberikan banyak manfaat, hingga ke daerah. Diantaranya, menekan laju inflasi. Balikpapan meminta ikut masuk dalam jalur tol laut, mengingat sebagian besar kebutuhan dipasok dari Jawa dan Sulawesi.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, permintaan Pemkot itu, akan dia bawa ke Jakarta.

“Inflasi harus kita jaga, saya berinisiatif dengan stakeholder dan yang ada di sini, untuk minta masukan dan saran untuk Balikpapan. Tol laut dapat bersinggah di Balikpapan karena banyak dipasok dari Sulawesi,” kata Budi Karya, usai mendengar aspirasi pelayanan kepelabuhan di Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Jumat (14/7) kemarin.

Ikut bersama Budi Karya, Dirjen Perhubungan Laut, Wali Kota Rizal Effendi dan jajaran, Pelindo, KSOP, buruh bongkar muat, dan seluruh pemangku kebijakan di kota Beriman.

Budi menilai, secara umum Kaltim, menjadi kekuatan ekonomi di Kalimantan, sehingga pertumbuhan ekonomi di Kaltim, perlu terus didorong. Terutama, dalam hal infrastruktur pelabuhan logistik.

Tol laut ini untuk mengirimkan logistik terutama bahan pokok dari wilayah barat ke Indonesia Timur. “Kaltim ini kan berada ditengah-tengah, dan Balikpapan bisa memanfaatkan itu,” katanya.

Wakil Wali Kota sekaligus Ketua DPC Indonesia National Shipowner Association (INSA) Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, juga berharap kota Balikpapan, masuk dalam program tol laut. “Harapannya Balikpapan bisa masuk program tol laut. Pengusaha lokal dalam industri migas khususnya, terutama bagi pemilik kapal di bawah 500 Gt juga dapat terlibat,” ujarnya.

Disebutkannya dengan masuk program tol, maka harga kebutuhan pangan dapat dikontrol dengan maksimal. Sebab, apabila pengiriman barang terganggu, maka berisiko terhadap inflasi. (din)