KANTOR Palang Merah Indonesia (PMI) Balikpapan terus berbenah, dan menuntaskan pembangunan infrastruktur kantor, sekaligus pendukung ruang laboratorium. Nantinya, ruang laboratorium PMI Balikpapan, akan setara dengan ruangan laboratorium milik marka PMI Pusat.

PMI Balikpapan tahun ini mempersiapkan anggaran Rp1,5 miliar, yang akan digunakan untuk ruangan laboratorium, plafon, ruang rapat, dan juga pengadaan pendingin ruangan atau Air Conditioner.

Kepala PMI Balikpapan M Arfan menerangkan, ruang laboratorium akan lebih luas dan posisinya berada di lantai II, termasuk perangkat laboratoriumnya.

“Ruang laboratorium nantinya standar kantor Palang Merah Indonesia, dan ruang akan lebih besar dibandingkan dengan ruang laboratorium yang ada sekarang. Nantinya lab akan ada di lantai 2, yang di dalam ada tempat penyimpan darah, sesuai standarnya dan kegiatan lainnya,” kata dia ditemui Selasa (25/7).

Arfan menambahkan, upaya merenovasi lab dan pengadaan alat tersebut, untuk menjaga ketahanan dan kualitas darah dari hasil donor, dan sesuai standar PMI.

Di ruang laboratorium nanti dilengkapi dengan lantai keramik cair khusus, dinding pelapis dengan luas 20x9 meter. Di dalam ruang laboratorium juga akan dilengkapi seluruh fasilitasnya, agar darah yang dihasilkan juga lebih berkualitas.

“Lab yang lama tidak mencukupi, karena luasnya hanya 6X6 meter, yang fungsinya banyak dari penggunaan screening darah untuk mengetahui 4 jenis penyakit, masuk golongan darah apa, dan uji cocok lainnya,” terangnya.

Anggaran 2017 ini, menurut Arfan, difokuskan pada infrastruktur ataupun renovasi gedung, dan pengadaan lab yang sesuai standar PMI.

Sementara pada anggaran 2016 lalu, memprioritaskan pengadaan  alat untuk mendukung kerja kegiatan donor darah di Kantor PMI Balikpapan. Tahun lalu dianggarkan Rp2,3 miliar, diantaranya digunakan untuk pengadaan alat yakni 8 macam bank darah, lemari pendingin berkapasitas besar dan sedang, plasma fishing membekukan darah, inkubator, meja dingin dua unit.

“Tahun lalu kita sudah fokus pada pengadaan alat. Sudah banyak, meski belum maksimal. Tapi secara kualitas, sudah memenuhi standar dalam penyimpanan darah yang sudah didonorkan,” ungkapnya. (din)