BALIKPAPAN - Wakil Ketua DPRD Syarifuddin Odang mengeluhkan kondisi Kantor Lurah Graha Indah yang sempit, dan tidak representatif untuk standar layanan publik. Kantor yang disewa dari warga sekitar ini, sudah lama dikeluhkan.

Syarifuddin Odang yang tinggal tidak jauh dari perumahan itu mengaku prihatin, karena memang kantor lurah itu sangat tidak layak.

“Kalau seperti ini serba salah. Karena selalu mengatakan tidak ada anggaran sementara di sisi lain prihatin. Tapi jangan sampai berlarut-larut dibiarkan, karena ini merupakan fasitas publik,” kata dia kemarin.

Politisi Hanura dapil Utara ini menilai kantor kelurahan tersebut, tak miliki ruangan yang representatif. Sedangkan  sewanya mencapai ratusan juta rupiah setiap tahunnya.

“Ruangan terlalu sempit. Coba lihat ruangan lurah, ruang rapat, kondisinya sangat tak layak karena terlalu sempit. Saya melihat sendiri ruangan lurahnya, sudah penuh dengan berkas-berkas di atas meja Pak lurah. Kemudian kalau mau rapat harus mencari tempat lain, masa mau seperti itu terus,” ujarnya.

Untuk menyiasati sempit ruangan, rapat kelurahan kerap meminjam ruangan di kantor Camat Balikpapan Utara. “Selama ini rapat selalu di Kantor Kecamatan Balikpapan Utara. Kalau kantor kecamatan dipakai, terpaksa rapatnya di warung,” sambungnya.

Apalagi menurut dia, wilayah Graha Indah mulai menjadi wilayah berkembang, sehingga pengawasan perlu ditingkatkan.

“Kalau tidak ada ruangan, gimana mau rapat. Wilayah Graha Indah ini sudah berkembang, ada perumahan Jokowi yang harus diawasi lebih ketat. Jangan sampai ada kesalahan dalam membangun. Kalau ada yang salah, maka banjir semakin parah akan mengancam,” terangnya.

Odang berjanji agar memperjuangkan penganggaran melalui APBD Perubahan, untuk pembangunan Kantor Kelurahan Graha Indah.

“Kalau enggak salah, lahannya sudah disiapkan. DED juga sudah selesai dibuat dengan estimasi anggaran sekira Rp 15 miliar. Jadi, kantor kelurahaan ini sangat penting dan mendesak,” tukasnya.

Camat Balikpapan Utara Sayid Mudar mengaku jika kantor Graha Indah berstatus sewa yang merupakan rumah tinggal, dan dijadikan tempat pelayanan publik sementara.

Menurut Sayid, kantor yang berstatus sewa itu memang dalam kondisi seadanya. Pemkot telah menyewakan sekira Rp150 juta per tahun untuk kantor Kelurahan Graha Indah. Sewa tersebut sudah berjalan lima tahun sejak tahun 2012. (din)