Selasa, 01/08/2017

“Tembak Kami, Biar Kami Mati di Sini”

Selasa, 01/08/2017

PELINDO akhirnya membongkar paksa lapak dan kios di areal pelabuhan, Selasa (1/8). Meski mendapatkan aksi blokade dari PKL, tidak menyurutkan petugas mengosongkan pelabuhan dari keberadaan PKL. (FOTO: AMIR/KK)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

“Tembak Kami, Biar Kami Mati di Sini”

Selasa, 01/08/2017

logo

PELINDO akhirnya membongkar paksa lapak dan kios di areal pelabuhan, Selasa (1/8). Meski mendapatkan aksi blokade dari PKL, tidak menyurutkan petugas mengosongkan pelabuhan dari keberadaan PKL. (FOTO: AMIR/KK)

BALIKPAPAN - PT Pelindo IV Balikpapan akhirnya membongkar paksa 82 kios pedagang kaki lima (PKL) di Pelabuhan Semayang, yang berdiri di area dikelola Pelindo. Sebelas kios sebelumnya, sudah dibongkar terlebih dulu secara sukarela pemilik kios.

Kios itu sendiri sudah berdiri 16 tahun terakhir ini. Sambil berurai air mata, mereka akhirnya harus rela meninggalkan lapak mereka. Bahkan beberapa pedagang, jatuh pingsan melihat lapaknya dibongkar.

Pelindo sendiri tidak kurang 7 tahun terakhir, tidak lagi memungut sewa Rp110 ribu tiap lapak. Sebab memang, areal pelabuhan ingin didesain lebih bagus.

“Kami sudah tidak bisa lagi mengulur-ulur waktu, menunda waktu (pengosongan areal pelabuhan dari PKL). Sudah 7 tahun 7 bulan ini, tidak lagi kita pungut sewa. Kita sudah ada kesepakatan bersama akhir 2016 lalu, untuk mengosongkan kios. Hari ini, merupakan waktu pembongkaran,” kata GM PT Pelindo IV Pelabuhan Semayang Baharuddin, kepada wartawan, di sela proses pembongkaran kemarin.

Diterangkan Baharuddin, Pelindo telah memberi tali asih kepada kesemua pedagang yang berjumlah 93 pelapak. Selain itu, juga disediakan truk dan pikap, untuk mengangkut barang dagangan pascapembongkaran.

“Tali asih besarannya variatif ya. Kalau (pedagang) yang bongkar sendiri, terima penuh,” ujarnya.

Pembongkaran itu sendiri, mendapatkan pengawalan ketat Satpol PP Balikpapan, Sabhara Polres Balikpapan dan Polsek Kawasan Pelabuhan.

Sejumlah pedagang berupaya memberikan perlawanan, dengan berdiri sambil bergandengan tangan, membentuk blokade untuk menolak pengosongan. Akhirnya mereka pun dibuat tidak berdaya, setelah diminta petugas mengosongkan kios.

Aksi mengumpat, teriakan histeris dan tangisan pun pecah. Bahkan, pedagang yang berteriak sekuat tenaga, akhirnya jatuh pingsan. “Kami bukan teroris, kenapa harus begini menghadapi kami dengan banyak petugas?” teriak pedagang.

“Tembak kami Pak. Biar kami sekalian mati di sini. Kalau Ibu Bapak enak sudah jadi polisi, ada yang gaji. Kalau kami mau jualan dimana,” sahut pedagang lainnya. (din)

“Tembak Kami, Biar Kami Mati di Sini”

Selasa, 01/08/2017

PELINDO akhirnya membongkar paksa lapak dan kios di areal pelabuhan, Selasa (1/8). Meski mendapatkan aksi blokade dari PKL, tidak menyurutkan petugas mengosongkan pelabuhan dari keberadaan PKL. (FOTO: AMIR/KK)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.