BALIKPAPAN - Satpol PP Balikpapan meningkatkan pengawasan pascapembongkaran kios PKL Pelabuhan Semayang Balikpapan, sejak Selasa (1/8) lalu. Pengawasan dilakukan, terkait kemungkinan PKL berpindah dan menempati trotoar dan jalan, di sepanjang Pelabuhan Semayang .

Kepala Pol PP Balikpapan Freddy Pasaribu mengatakan, pengawasan ini sebagai antisipasi setelah tidak diperbolehkan lagi PKL berjualan di kawasan Pelabuhan Semayang. Pihaknya akan menindak tegas bagi PKL yang tetap ngotot berjualan di trotoar, di sepanjang Pelabuhan Semayang .

“Karena hal ini selain membuat kemacetan jalan, juga membuat kawasan kumuh, tidak tertib. Kan kita tidak mau mereka malah pindah di luar (Pelabuhan Semayang) untuk berjualan,” ujarnya kemarin.

Karena itu pengawasan dan monitoring akan dilakukan terus di sekitar pelabuhan. Sementara bagi pedagang yang nekat, rombong dagangan bakal disita.

Freddi menambahkan pihaknya tidak melarang PKL berjualan, namun tetap harus keberadaan fasilitas umu, atau fasos. Jika berjualan semaunya, dikhawatirkan akan menambah beban sosial kota.

“Kita himbau mereka taat aturan. Memang berjualan tidak dilarang, tapi harus ikuti apa yang menjadi aturan pemerintah kota,” tukasnya.

Diketahui, dalam pelabuhan terdapat 93 kios yang berdiri sejak 2001 lalu. Pelindo membongkar areal PKL karena akan diperuntukkan bagi penumpang, terutama jalur penumpang akan disediakan kanopi. Di samping itu juga  peniadaan PKL pelabuhan karena faktor keamanan dan persyaratan, yang dicanangkan Internasional Ship and Port Security Code (ISPS). (din)