Minggu, 13/08/2017

Masih Perlu 130 Ribu Rumah

Minggu, 13/08/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Masih Perlu 130 Ribu Rumah

Minggu, 13/08/2017

BALIKPAPAN - Sampai saat ini kebutuhan hunian (backlog) di kota Balikpapan mencapai hingga 130 ribu unit. Dinas Perumahan dan Pemukiman Balikpapan melansir, semester pertama tahun ini, baru terbangun sekitar 15 ribu rumah. Baik kelas masyarakat berpenghasilan rendah, menengah dan atas.

Kepala Bidang Perumahan Dinas Perumahan dan Pemukiman Wahyudi Iriyanto mengatakan, data backlog tersebut merupakan data kota Balikpapan tahun 2014 lalu. Rencananya tahun ini, kebutuhan akan rumah akan didata ulang, untuk melalui penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Pemukiman (RP3KP). 

Meski sudah memiliki RP3KP, datanya tahun ini akan dimutakhirkan, agar terlihat angka yang sudah terbangun berdasarkan angka kebutuhan rumah.

“Kita itu sudah punya data kebutuhan rumah tahun 2014, selanjutnya tahun 2017. Kembali diperbaharui menggunakan APBD, sesuai MoU kemarin di provinsi Kaltim. Kebutuhan rumah kita sekitar 130 ribu. Sementara, unit yang sudah terbangun sekitar 15 ribuan dari rumah bawah, menengah, atas dan swadaya,” kata dia, Minggu (13/8).

Dari 15 ribu unit yang sudah terbangun itu, diperkirakan 10 ribuan unit rumah masyarakat berpenghasilan rendah dan ratusan untuk menengah atas. “Paling banyak memang rumah MBR (masyarakat Berpenghasilan Rendah),” ucapnya.

Menurutnya, penyusunan kebutuhan rumah di tahun 2017, berasal dari rumah yang dibangun pengembang dan swadaya. Artinya swadaya itu yang dibangun sendiri oleh masyarakat. 

“Kita data rumah yang sudah dibangun pengembang, berapa dari perencanaan yang diajukan, kemudian berapa yang dibangun swadaya sendiri oleh masyarakat. Bukan hanya yang sudah terbangun, tapi yang masih rencana juga harus didata,” terangnya.

Selanjutnya, setelah penyusunan data, nantinya akan dilihat berapa rumah yang harus dibangun untuk memenuhi warga. 

Wahyudi menambahkan, pengembang melakukan pembangunan rumah secara intens mulai dilakukan tahun 2015 hingga saat ini. Fakta yang terjadi banyak pengembang yang membangun rumahnya, namun banyak juga yang belum terbeli termasuk rumah MBR 

“Katanya butuh rumah tapi begitu dibangunkan yang terbeli tidak maksimal. Katanya terkendala pengajuan kredit khususnya di MBR,” ujarnya 

Ia mengakui pembelian rumah menengah ke atas saat ini mengalami penurunan, menyusul kondisi ekonomi daerah yang belum pulih sepenuhnya. 

“Kalau pembelian menengah ke atas, ekonomi memang lagi kurang. Tapi banyak yang beralih ke perumahan MBR dan permintaannya meningkat,” demikian Wahyudi. (din)

Masih Perlu 130 Ribu Rumah

Minggu, 13/08/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.