Senin, 21/08/2017

Al Quran yang Utama, Berikutnya Ilmu Pengetahuan

Senin, 21/08/2017

PASANGAN Abdul Hakim dan Wahidah yang terpilih sebagai Keluarga Sakinah Teladan tingkat Nasional. (FOTO: AMIR/KK)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Al Quran yang Utama, Berikutnya Ilmu Pengetahuan

Senin, 21/08/2017

logo

PASANGAN Abdul Hakim dan Wahidah yang terpilih sebagai Keluarga Sakinah Teladan tingkat Nasional. (FOTO: AMIR/KK)

KELUARGA  Besar Abdul Hakim (60) dan Wahidah (54) asal Balikpapan, Kalimantan Timur, bersama empat anak dan tiga cucunya pada peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-72 tahun ini, patut berbahagia. Sebab pada 18 Agustus lalu, Kementerian Agama RI menganugerahkan pasangan itu sebagai keluarga Sakinah Teladan Tingkat Nasional oleh Kementerian Agama RI, di Jakarta

Pasangan yang menikah sejak 33 tahun silam ini, mendapatkan nilai plus, karena selain menjadikan putra putrinya berpredikat sarjana, juga karena mampu melahirkan anak-anak yang tahfiz Quran sejak dini.

Menurut Abdul Hakim, Al Quran menjadi kurikulum yang harus diutamakan, karena turunnya langsung dari sang Pencipta.  

“Mendidik anak sedini mungkin dengan Al Quran. Menghadapi globalisasi yang luar biasa, dengan teknologi dan internet dan sebagainya, harus dasar Al Quran dulu. Dalam bentuk menghapal, makin tinggi diberikan pemahaman,”

“Al Quran menjadi kurikulum yang harus diutamakan karena turunnya langsung dari sang Pencipta. Kurikulum hidup yang sebenarnya Al Quran itu. Nanti tambah ilmu-ilmu yang lain, “ kata dia, saat ditemui di kediamanya di Jalan ARS Muhammad, Minggu (20/8).

Di lingkungan rumahnya, anak-anak pada usia dua tahun sudah belajar al Quran. Pun demikian, tiga anak-anaknya sudah mampu menghapal Al Quran saat menginjak usia 8 tahun.

Anak pertama bernama Chadidjah (31) yang kini sudah memiliki tiga putra, anak kedua pasangan ini yakni Nur Asiah (26), Maryam (23) dan Ibrahim (16 tahun).

“Setelah itu silakan ilmu pengetahuan setinggi-tingginya. Ada anak saya nomor dua Spdi, nomor tiga kuliah di Yordan ambil Hubungan Internasional Politik, ketiga Ibrahim (16) masih  SMA. Walaupun anak kita tidak 30 juz, seberapa mampunya tapi harus diutamakan,” ungkapnya.

Untuk menjadi keluarga sakinah, menurutnya harus dipahami, dijalankan dalam kehidupan mengenai agama Islam. Sebab Allah telah memberikan jaminan di Al Qur’an. Kedua, harus sering berdoa buat keluarga dan keturunan yang Qurrota ayyun sedap dipadang mata dan hati serta jadikan kita termasuk orang-orang imam yang bertaqwa.  

“Kita harus memahami bagaimana bersikap, lalu bagaimana saat marah, supaya tidak tersinggung. Itu kan banyak, dan ada di dalam Al Quran,” ujarnya.

Dari informasi Dirjen Bimas Islam seperti dikutip Abdul Hakim,  pada tahun sebelumnya, juara keluarga sakinah teladan nasional itu pernah dipilih dari kelaurga yang tidak lulus tingkat SMA tapi mampu melahirkan anak-anak sarjana bahkan profesor.

“Itu luar biasa terpilih juara I. Pada tahun ini kelihatannya yang saya tangkap dari Dirjen itu hafiz quran, mendidik anak quran di samping bisa meluluskan anak-anak ke perguruan tinggi. Artinya Al Quran dan ilmu pengetahuan. Itu yang saya tangkap kesan-kesan dari para juri juga,” ungkapnya. (din)

Al Quran yang Utama, Berikutnya Ilmu Pengetahuan

Senin, 21/08/2017

PASANGAN Abdul Hakim dan Wahidah yang terpilih sebagai Keluarga Sakinah Teladan tingkat Nasional. (FOTO: AMIR/KK)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.