BALIKPAPAN – Kewajiban pemerintah untuk memenuhi porsi anggaran pendidikan, telah diatur tegas dalam Undang-undang. Meski saat ini, Balikpapan tengah dilanda defisit anggaran.

Wali Kota Rizal Effendi memastikan, defisit anggaran, tidak menyurutkan Pemkot untuk mengalokasikan anggaran pendidikan, beserta penanganan banjir, yang memang masuk skala prioritas.

“Pembangunan dan pendidikan tentu masih fokus utama. Itu perhatian kita,”  kata Rizal, usai menghadiri acara Gerakan Masyarakat Sehat, di Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera), Minggu (27/8).

Sayangnya Rizal, tidak menyebutkan besaran anggaran di kedua sektor itu. Dia menerangkan, defisit anggaran yang diproyeksi tembus di angka Rp167 miliar, disebabkan beberapa pos pemasukan kas daerah, berjalan tidak maksimal.

Antara lain Pendapatan Asli Daerah (PAD), penerimaan Dana Bagi Hasil (DBH) yang juga turun, pendapatan deposito yang juga nihil. Soal Deposito, diakui Rizal tahun ini, tidak lagi masuk ke kas daerah.

“Kalau tahun sebelumnya karena ada simpanan pendapatan deposito masih dapat. Tahun ini kan simpanan deposito tidak ada,” ujarnya.

Kendati menyebut adanya kemungkinan defisit yang cukup lebar tahun ini, Rizal tak bisa merinci bagian mana saja yang menyumbang angka defisit paling dominan, dalam postur APBD-Perubahan 2017. “Rincian pastinya saya tidak ingat. Hanya memang beberapa bagian, utamanya pembangunan ya,” sebutnya.

Sebelumnya, Rizal menyebutkan  angka defisit APBD Perubahan tahun ini  diperkirakan Rp167 miliar. Hal itu disampaikan Riza, usai menggelar rapat tertutup dengan Ketua DPRD Kota Balikpapan Abdulloh, Kamis (24/8).

Pemkot memiliki langkah skenario yakni dengan memaksimalkan Dana Bagi Hasil (DBH), Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SilPA), dan juga pemangkasan belanja barang dan jasa yang ada di tiap SKPD.

Sebelum lagi Ketua DPRD menyebutkan angka defisit menyisakan Rp6,9 miliar saja. Sehingga hal ini dipastikan dapat ditutupi dengan mengurangi biaya kegiatan yang kurang penting. (din)