Rabu, 13/09/2017

Pemkot Ditantang Beber 25 Pengembang Nakal

Rabu, 13/09/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Pemkot Ditantang Beber 25 Pengembang Nakal

Rabu, 13/09/2017

BALIKPAPAN - Rektor Universitas Balikpapan Piatur, mengapresiasi permintaan maaf yang dilayangkan Kapolres Balikpapan AKBP Jeffri Dian Juniarta, menyusul insiden ricuh aksi demo, Senin (11/9) lalu. Kendati demikian, dia mendorong mahasiswanya tidak kendur memperjuangkan kepentingan rakyat.

Yang menjadi sorotan Piatur, adalah persoalan banjir di kota Beriman. Dia mendesak Pemkot, dan DPRD, membeberkan 25 pengembang nakal kepada publik, yang ditengarai sebagai penyebab banjir di Balikpapan semakin meluas.

Di sisi lain, upaya DPRD melakukan pengecekan di lapangan, jauh lebih baik apabila ikut mengekspos pengembang nakal itu.

”Kapan lagi kita transparan kepada masyarakat. Harusnya ini momentum DPRD Balikpapan, agar tidak sama sperti lain. Ayo DPRD Balikpapan kasih contoh, jadi inspirasi bagi yang lain,” kata Piatur.

Piatur menegaskan, dia tidak akan melarang mahasiswa untuk menyuarakan suara-suara bagi persoalan Balikpapan. “Saya sebagai Rektor, tetap minta patuhi rambu-rambunya, dan usahakan ada riset kecil sebelum lakukan demo,” ujar Piatur.

Dia menolak jika ada pihak yang mengatakan, kantor Wali Kota, tidak diperbolehkan dimasuki pedemo. Menurutnya, ruang publik seperti kantor pemerintahan, sejatinya menjadi ruang bagi masyarakat menyampaikan kepentingan umum, dengan cara santun.

Terkait aksi demo Senin (11/9) lalu, Piatur mengaku merestui mahasiswanya berdemo, dengan tidak ada skenario untuk berbuat anarkis.

“Saya berangkatkan mereka dengan restu Rektor, dan pesan-pesan akademik. Makanya sebelum demo, mereka melakukan riset kecil-kecilan kumpulkan data (banjir), dan akhirnya dapat 25 pengembang,” ujarnya.

Dia menegaskan, situasi ekonomi yang masih melemah, mestinya tidak melemahkan Pemkot membuat kebijakan, demi kepentingan publik. Terutama, terkait komitmen Pemkot menindaklanjuti 25 pengembang nakal di Balikpapan. “Banjir itu makin menyulitkan ekonomi masyarakat. Lalu mulai mengancam nyawa manusia hampir meninggal terseret banjir,” tuturnya.

Pemerintah menurutnya harus lebih sensitif, mengingat soal banjir bukan terjadi pada 1 tahun terakhir ini saja.

“Kalau ini tidak diperjuangkan, siapa lagi yang mau suarakan ini? Akademisi bisa perjuangkan itu dan kampus Uniba sebagai kampus perjuangan misalnya, mengkritis keputusan hukum yang tidak baik, perjuangan bagi perkembangan ekonomi seperti seminar dengan emiten-emiten. Semua ini karena kampus ini kampus perjuangan, untuk ikut menuntaskan segala persoalan daerah khususnya Balikpapan,” tukasnya. (din)

Pemkot Ditantang Beber 25 Pengembang Nakal

Rabu, 13/09/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.