Jumat, 15/09/2017

Video Elektronik Rp1,5 M jadi Mubazir

Jumat, 15/09/2017

SALAH satu videotronik di pasar Klandasan Balikpapan. (Foto: Din/kk)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Video Elektronik Rp1,5 M jadi Mubazir

Jumat, 15/09/2017

logo

SALAH satu videotronik di pasar Klandasan Balikpapan. (Foto: Din/kk)

BALIKPAPAN – Keberadaan Videotronik yang sejatinya menampilkan harga kebutuhan pokok, di pasar tradisional Pandansari dan Klandasan, tidak lagi berfungsi. Pengelolaan dan perawatan videotronik itu pun sejak 2016 lalu, dikelola Diskominfo Balikpapan, setelah sebelumnya menjadi tanggungjawab Dinas Perdagangan.

Penyebab tidak beroperasinya videotronik itu, diantaranya lantaran masa pengelolaan yang dijalakan vendor, sudah berakhir.

Kepala Dinas Perdagangan Balikpapan M Saufan membantah instansinya saling lempar tanggungjawab, soal kewenangan penanganan videotronik.

Menurutnya, per November 2016 lalu, Wali Kota sudah memerintahkan agar pengelolaan videotronik, memang sudah diserahkan kepada Diskominfo.

“Videotron itu memang diadakan oleh Disperindakop sebelum ada perubahan organisasi. Pengadaannya tahun 2013. Kemudian sampai 2016 masih dikelola Disperindagkop. Kemudian, November 2016, pengelolaan videotron berdasarkan perintah wali kota diserahkan, diserahkan ke Diskominfo,” ujar Saufan.

Sebelumnya, M Saufan memimpin Dinas Perdagangan pada Januari 2017 lalu. Namun demikian, pengelolaan menjadi terbengkalai, menyusul berakhirnya pemeliharaan videtron yang dilakukan vendor.

“Saya tidak banyak tahu. Tapi karena Diskominfo baru ya agak terbengkalai. Yang jelas bahwa memang bulan November itu kontrak sudah habis dengan vendor yang pertama, sehingga tidak terpelihara,” terangnya.

Di samping itu penyebab kerusakan juga banyak yakni kondisi listrik yang tidak stabil, sehingga berimbas pada alat tersebut. Disamping, air laut juga menyebabkan

“Ya pengaruhnya banyak, ada karena listriknya naik turun. Dan, kondisi cuaca pasti berpengaruh kan? Kemarin ada kesepakatan itu akan diperbaiki. Itu tidak rusak hanya mungkin macet saja,” sebut Saufan.

Dengan adanya daftar harga yang ada di videotron , akan mempersempit ruang gerak pedagang untuk memainkan harga.

“Pedagang juga harus perhatikan itu. Jangan sampai harganya lebih tinggi. Nanti konsumen akan melihat. Jadi ini sangat dibutuhkan,” ujarnya.

Diakui dengan rusak videotron itu disukai pedagang. Sebab, tidak lagi ada pembanding harga bagi konsumen. “Memang pedagang banyak senang, karena rusak dan harga tidak termonitor. Saya kira tidak dirusak,dirusak,” ucapnya.

“Cukup baik lah keberadaan videotronik itu, untuk pengendalian inflasi. Memang cukup mahal juga saya dengar Rp1,5 miliar perunit,” demikian Saufan. (din)

Video Elektronik Rp1,5 M jadi Mubazir

Jumat, 15/09/2017

SALAH satu videotronik di pasar Klandasan Balikpapan. (Foto: Din/kk)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.