Senin, 18/09/2017

Sembilan Bulan, 54 Kali Kebakaran

Senin, 18/09/2017

ILUSTRASI petugas pemadam memadamkan kobaran api. (KOMPAS.COM/GARRY ANDREW LOTULUNG)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Sembilan Bulan, 54 Kali Kebakaran

Senin, 18/09/2017

logo

ILUSTRASI petugas pemadam memadamkan kobaran api. (KOMPAS.COM/GARRY ANDREW LOTULUNG)

BALIKPAPAN – Meski Balikpapan kerap diguyur hujan, namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatatn, sampai September 2017 ini, sudah tercatat 54 kali peristiwa kebakaran. Disebutkan, ini masyarakat dominan memercayakan pemadaman kepada petugas, ketimbang berebut selang.

“Dulu kan masih sering berebut selang, sekarang hal-hal semacam itu sudah mulai berkurang. Artinya masyarakat sudah berubah, hal baik ini bagus untuk kerja teman-teman di lapangan,” kata Sekretaris BPBD Kota Ambo Dai, kemarin. Dia menerangkan, mengatakan  kebakaran pemukiman masih mendominasi kejadian di Balikpapan dengan jumlah 22 kejadian.

Beberapa lokasi yang rawan dan berpotensi bahkan kerap menjadi lokasi kebakaran, berada di Kelurahan Baru Tengah, Balikpapan Barat dan Wilayah Balikpapan Utara serta beberapa pemukiman padat penduduk.

“Lokasi itu masih menjadi titik utama rawan musibah kebakaran  karena material bangunannya kan memang kayu, jadi memang sangat rawan. Ditambah lagi lokasinya yang dekat dengan pantai,” ujar dia.

Ambo mengimbau agar masyarakat saling menjaga lingkungan dan rumahnya. Dia juga mengingatkan agar mematikan setiap peralatan elektronik, ketika sedang tidak diperlukan.

“Apalagi kan sebentar lagi musim kemarau, diprediksi akan segera datang. Sehingga penggunaan peralatan elektronik seperti kipas angin akan semakin sering,” katanya.

Pihaknya juga terbuka untuk menerima permohonan pelatihan manajemen penanganan kebakaran, yang diajukan oleh masyarakat, tanpa dipungut biaya. Hal ini salah satu upaya agar masyarakat  makin sigap dan pahamn dalam penanganan pertama kebakaran, di lingkungan sekitarnya.

“Terutama bagi ibu-ibu, karena memang selain korslet, kebakaran banyak terjadi di dapur waktu memasak,” sebutnya. Agar kordinasi lebih lancar, masyarakat juga sebaiknya mengetahui dan menyimpan nomor pemadam kebakaran di masing-masing wilayah.

“Kalau tahu kan masyarakat jadi gampang menghubungi anggota kita, di setiap wilayah, ketika terjadi kebakaran,” tutup Ambo. (din)


Sembilan Bulan, 54 Kali Kebakaran

Senin, 18/09/2017

ILUSTRASI petugas pemadam memadamkan kobaran api. (KOMPAS.COM/GARRY ANDREW LOTULUNG)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.