Rabu, 20/09/2017
Rabu, 20/09/2017
Rabu, 20/09/2017
AKADEMISI meminta Pemkot lebih tegas lagi kepada pengembang perumahan nakal. Jangan sampai, ketidakjelasan sikap Pemkot berbuah tudingan miring masyarakat.
Rektor Universitas Balikpapan (Uniba) Piatur Pangaribuan mengaku kecewa dengan sikap anomali, yang justru dikhawatirkan dapat menimbulkan perspektif yang berbeda di masyarakat.
“Pemkot katanya tidak akan melindungi pengembang nakal. Tapi ini menjadi anomali (kejanggalan) dengan kenyataan di lapangan,” kata dia, kemarin.
Apalagi teguran pemkot yang diberikan kepada pengembang terkesan kurang diindahkan. Padahal jela, ada 25 pengembang yang dianggap tidak memenuhi prosedur dalam membangun.
“Saya sudah pernah sekali bertemu dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan mengaku ada pengembang nakal. Kemudian pak Wali Kota juga menyebutkan ada 25 pengembang nakal,” klaim Piatur.
Menurutnya, pengawasan terhadap pengembang, bukan menjadi pekerjaan yang sulit dilakukan. Namun, faktanya belum dilakukan dengan maksimal. “Mengawasi itu bukan pekerjaan sulit, itu pekerjaan gampang. Sekarang semua pejabat ayo penuhi janji-janjinya,” ajaknya.
Sebagai akademisi, Uniba siap membantu Pemkot untuk melakukan kajian lebih detail, sebagai upaya mencari solusi solusi, sekaligus sebab utama persoalan banjir di Kota Beriman.
“Sebenarnya, kami sudah melakukan kerja sama dengan Pemkot. Ayo libatkan kami sebagai akademis untuk sama-sama mencarikan solusi permasalahan banjir ini. Kami punya fakultas teknis yang bisa mengamati di lapangan,” katanya.
“Kita juga tidak mau pengusaha itu merugi, tetapi jangan juga memberikan penderitaan terhadap masyarakat. Setiap pengembang harus memiliki Bendali,” tukasnya. (din)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.