Rabu, 20/09/2017

Pokok Masalah Banjir Cuma Mutar-mutar

Rabu, 20/09/2017

KOMISI III DPRD Balikpapan saat menyidak proyek Daun Village, Senin (18/9) lalu. (FOTO: DOKUMEN/KK)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Pokok Masalah Banjir Cuma Mutar-mutar

Rabu, 20/09/2017

logo

KOMISI III DPRD Balikpapan saat menyidak proyek Daun Village, Senin (18/9) lalu. (FOTO: DOKUMEN/KK)

BALIKPAPAN - Real Estate Indonesia (REI) punya pendapat lain perihal penanganan banjir di kota Beriman. Mereka kurang sependapat, pembenahan dilakukan dengan melakukan perbaikan bendali di perumahan. Menurut REI, sebainya fokus pada perbaikan drainase disertai dengan pengerukan sedimentasi.

“Sangat disayangkan Pemkot dan Dewan, kenapa focus mengejar bendali? Belum tentu arahnya dari situ penyebabnya. Lebih baik kita kejar sedimentasi yang keluar. Fakta itu penyebab dari di situ,” ujar Ketua REI Balikpapan Eddy Djuwadi kemarin.

Menurutnya, setelah drainase diperbaiki, barulah dilakukan perbaikan Bendali di perumahan masing-masing. “Ini terbalik. Kalau saya melihat bukan itu solusinya. Jangka pendek, drainase yang ada kita benerin dulu. Kalau air sudah tidak banjir lagi, baru kita benahi bendali. Ini kan dicari itu dulu. Jadi ribut-ribut itu terus,” ujar Eddy.

Edyy memastikan, REI Balikpapan berkomitmen untuk membantu dan menyumbang, dalam perbaikan drainase dan pengerukan sedimentasi. “Ini salah satu kompensasi REI ya menyumbangkan sebagian rezeki, untuk mengadakan pengerukan sedimentasi ini,” terangnya.

Tercatat, REI Balikpapan memiliki 30 anggota aktif dan saat ini REI aktif membantu mencarikan solusi pada pokok persoalan. “Jadi seandainya kita buatkan pintu air, kan kalau penuh air juga meluap. Kemana larinya? kan ke drainase. Ternyata drainase ini meluap kemana-mana. Maksudanya daya tampung parit ini bisa nggak didalami dan dilebarkan, supaya daya tampung cukup dan dialirkan,” jelasnya.

“Sebenarnya pokok masalah itu putar di situ-situ aja. Bukan pada bozem pokok masalahnya. Biar bozem diperdalam, kan penuh juga tuh air keluar kemana-mana,” sambungnya.

Menurutnya penyelesaian penanganan banjir harus tuntas bukan saja di hulu tapi juga tuntas sampai ke hilir. Dia kembali mengklaim anggota REI Balikpapan, sudah memenuhi persyaratan pemenuhan pembuatan bozem dengan luasan seperti yang disyaratkan,yakni 4 persen dari luasan perumahan. 

“Sudah saya yakin temen-teman developer pegang itu karena kalau coba-coba melanggara sanksi berat. Misalnya bisa saja proyeknya distop dulu. Banyaklah, beratlah sanksinya itu,” katanya.

Lantas, bagaimana dengan pengembang peruahan Daun Vilage, yang juga masuk dalam anggota REI Balikpapan. “Benar nggak dia (pengembang Daun Village) 4 persen? Kalau nggak, dia melanggar aturan. Bisa ditindak,” ucapnya. (din)


Pokok Masalah Banjir Cuma Mutar-mutar

Rabu, 20/09/2017

KOMISI III DPRD Balikpapan saat menyidak proyek Daun Village, Senin (18/9) lalu. (FOTO: DOKUMEN/KK)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.