Kamis, 28/09/2017
Kamis, 28/09/2017
SAFARUDDIN
Kamis, 28/09/2017
SAFARUDDIN
BALIKPAPAN - Kepolisian terus melakukan deteksi dini terkait isu kebangkitan paham komunis, yang mulai santer di wilayah hukum Polda Kaltim. Beberapa dari mereka yang diamankan kepolisian lantaran memakai kaos palu arit, masih sebatas pengagum Karl Marx yang berpaham komunis.
Bahkan Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin sudah jauh hari menginstruksikan, kepada seluruh komandan satuan wilayah untuk bergerak melakukan deteksi.
Safaruddin kembali menegaskan, paham komunis merupakan bahaya laten yang harus diwaspadai. “Saya perintahkan kepada seluruh jajaran melakukan pengawasan. Itu bahaya laten yang harus kita waspadai. Kita harus bersama seluruh komponen masyarakat untuk mengawasi,” kata dia, Kamis (28/9) siang.
Dia tidak menampik simbol-simbol komunisme sudah ada. Hal itu berdasarkan penangkapan terhadap masyarakat yang memakai simbol komunis.
“Kemarin-kemarin juga ada masyarakat pakai kaos palu arit kita tangkap dan sudah kita mintai keterangan. Kalau di sini belum saya lihat yang mengarah ke gejala potensi PKI. Namun terus kita waspadai. Dulu pernah ada tapi tidak ada indikasi ke sana,” terangnya.
Sementara, Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana menambahkan, fungsi bhabinkantibmas dimaksimalkan, sebagai pengemban fungsi preemtif dan preventif yang langsung melekat di masyarakat.
“Untuk preemtif dan preventif fungsinya ya jalan terus seperti intelijen sabhara binmas. Bhabinkantibmas mengemban fungsi, karena dialah polisi satu-satunya di tengah masyarakat,” timpalnya.
Mantan Wakil Direktur Intelkam Polda Kaltim ini menjelaskan masyarakat memakai simbol komunis, hanya sebatas pengagum.
“Dari data yang ada untuk di Kaltim hanya sebatas pengagum. Kan ada yang menggunakan kaos palu arit atau gambar Karl Max itu kita amankan. Sama dengan gerakan radikal anti pancasila kita awasi,” tandasnya. (yud)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.