Minggu, 01/10/2017
Minggu, 01/10/2017
Minggu, 01/10/2017
PENAJAM - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melalui Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) bakal pecahkan Rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) berupa pengibaran bendera terbesar pada peringatan hari sumpah pemuda 28 Oktober 2017 di pantai Tanjung Jumlai.
Demikian dikatakan Ketua Pramuka Kwarcab PPU Sudirman disela-sela rapat pembentukan seksi kegiatan di Kantor Bupati PPU, beberapa hari lalu. Dirinya mengatakan pangibaran bendera ini nantinya akan memecahkan rekor MURI karena bendera memiliki ukuran super besar dengan menara bendera setinggi 100 meter dan diameter bendera seluas 1.000 meter persegi.
“Saat ini bahan-bahan pembangunan menara bendera berupa batang bambu maupun batang nibung telah kita siapkan di beberapa lokasi kemudian tinggal kita angkut ke Tanjung Jumlai,“ ujar Sudirman yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD PPU.
Rapat kali ini untuk membentuk seksi-seksi kegiatan. Tujuannya kata dia, agar semua personil yang terlibat tidak merasa kebingungan karena telah diberikan peran dan tugas..
“Kami juga masih akan menggelar rapat lanjutan yang akan melibatkan pemda PPU maupun pihak Pemprov Kaltim. Yang jelas sebagai tuan rumah harus benar-benar menunjukan kesiapan yang matang,“ katanya.
Pelaksanaannya nanti lanjut dia, pengibaran bendera merah putih akan diangkat dari dasar laut, kemudian diangkat ke darat dan digulung, lalu dikibarkan. Semua rangkaian kegiatan tersebut tambah dia, telah melewati berbagai persiapan, mulai personil hingga fasilitas yang diperlukan di lapangan.
“Semua fasilitas telah diuji, misalkan kemampuan menara menahan bendera berkibar, kekuatan tali dan sebagainya,“ terangnya.
Ditambahkan Sudirman, ini merupakan momentum penting dan sangat bersejarah bagi daerah, oleh karenanya dirinya berharap semua unsur masyarakat PPU harus dilibatkan mulai dari unsur TNI/Polri, SKPD dan seluruh masyarakat kabupaten PPU pada umumnya.
“Jangan sampai dalam event besar dan persiapan untuk menuju rekor dunia semacam ini, kita sebagai tuan rumah hanya menjadi penonton,“ harapnya. (pjn)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.