Selasa, 03/10/2017
Selasa, 03/10/2017
Selasa, 03/10/2017
BALIKPAPAN - Sebanyak 72 siswa SLB Balikpapan ikut meramaikan Hari Batik Nasional, di halaman Dome Balikpapan, Senin (2/10). Siswa SLB ini juga disertakan dalam penciptaan rekor membatik selama 72 menit yang dicatatkan oleh Original Rekor Indonesia.
Peringatan Hari Batik Nasional memang agak berbeda dilakukan di Balikpapan. Sebanyak 72 siswa disabilitas, tampak membatik bersama di atas kain putih yang sudah diberi pola.
Ketua Dekranasda Balikpapan Arita Effendi mengatakan, dilibatkannya siswa disabilitas untuk memperkenalkan cara membatik di lingkungan mereka. Harapannya bisa dibentuk workshop batik. “Selama ini kan seragam mereka batik printing, nanti bisa saja ke depan seragam yang dipakai hasil karya mereka sendiri,” harapnya.
Arita mengatakan, kerajinan batik saat ini tidak hanya sekadar dilirik saja, tapi telah menjadi usaha untuk menambah penghasilan ekonomi keluarga.
“Alhamdulillah, sekarang sudah ada 5 rumah batik yang terus berkarya dan menampilkan motif-motif baru. Bahkan motif khas yakni Jahe Balikpapan juga telah dikembangkan,” kata Arita.
“Senang karena pertama kali ikut (membatik). Ya pengen terus belajar biar bisa buat batik,” kata Erik, salah seorang siswa SLB.
Pemecahan rekor tak hanya membatik 72 siswa, tapi pameran 72 model pergaan busana batik. (din)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.