Kamis, 23/11/2017

PMI Perlu Alat Seharga Rp9 M Untuk Deteksi Virus

Kamis, 23/11/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

PMI Perlu Alat Seharga Rp9 M Untuk Deteksi Virus

Kamis, 23/11/2017

BALIKPAPAN - Komisi IV DPRD Balikpapan menyidak ke markas Palang Merah Indonesia (PMI) Balikpapan, Rabu (22/11). Wakil rakyat itu, ingin melihat langsung kebutuhan PMI, yang sudah mengajukan bantuan anggaran ke Pemkot. Di samping itu, sidak juga sebagai upaya tindaklanjut laporan pasien untuk mendapatkan darah di PMI Balikpapan.

“Anggaran yang diminta terfokus pada kelanjutan renovasi gedung, yang sudah dilakukan pada 2016 hingga 2017. Ini yang menjadi pertayaan kami, kenapa renovasi itu harus dilakukan parsial seperti renovasi plafon, dinding dan lantai, yang anggarannya dibuat terpisah,” kata Ketua Komisi IV Mieke Henny (22/11).

Pertanyaan dari Komisi IV itu dijawab dengan alasan mengurangi biaya dari dana hibah. “Mereka (PMI) beralasan, spesifikasi yang telah dikonsultasikan tidak berbeda dengan yang diusulkan. Justru mereka merasa hasilnya, jauh lebih bagus dan anggaran yang masuk sesuai dengan usulan dan tidak ada intervensi dari pihak lainnya. Saya setuju itu,” ucapnya.

Pelayanan di PMI termasuk keberadaan alat yang ditinjau Komisi IV, juga tergolong canggih. Bahkan PMI Balikpapan berada di urutan nomor 3 terbaik se-Indonesia, dari segi peralatan dan sumber daya manusia, yang mengoperasikan alat transfusi dan perangkat lainnya.

“Kami sudah lihat, alatnya memang canggih. Mulai dari pengambilan darah di tubuh pendonor sampai penyimpanan dan pengelolaan berbagai golongan darah. Termasuk kebutuhan akan jenis darah untuk pasien di rumah sakit. Semua ada alatnya dan diperiksa dengan teliti,” lanjutnya.

Hanya saja ada keinginan PMI menambah alat yang nilai barangnya mencapai Rp9 miliar. “Alat itu katanya untuk mendeteksi lebih dini virus atau bakteri yang terdapat dalam darah pendonor. Bahkan bisa dicek lebih cepat 2 hari ketimbang alat sebelumnya,” ungkap Mieke.

Sementara, Ketua PMI kota Balikpapan, Muhammad Arfan mengakui adanya kebutuhan untuk penyempurnaan fisik gedung dan penambahan alat yang diajukan pada Tahun Anggaran 2018. Khusus pengajuan anggaran proyek fisik, PMI ingin menambah ruang tunggu permintaan darah. (din)

PMI Perlu Alat Seharga Rp9 M Untuk Deteksi Virus

Kamis, 23/11/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.