Sabtu, 02/12/2017
Sabtu, 02/12/2017
suryanto
Sabtu, 02/12/2017
suryanto
BALIKPAPAN - Pemkot Balikpapan berencana mengkampanyekan konsep eco mobility, untuk menyikapi perubahan iklim yang sudah dirasakan saat ini. Baik itu sperti hujan ekstrem, angin dan cuaca panas.
“Sekarang memang sudah perubahan ekstrem. Panas ekstrem, hujan ekstrem, angin juga. Pagi dingin tiba-tiba panas sekali. Bagi kita menyikapi ini ya menyesuaikan diri seperti bertahan, menyesuaikan, adaptasi. Jadi kota yang mampu bertahan dan beradaptasi dengan perubahan iklim,” kata , kemarin.
“Bertahannya dengan menanam, mengantisipasi tanah longsor tidak membangun sembarang, pohon-pohon kita cek. Bertahan bukan diam tapi berbuat,” ujarnya.
Jika hanya diam saja, maka kota ini menurut Suryanto, tidak akan bertahan dari situasi yang bisa mengancam seperti longsor, angin putting beliung, banjir,dan dampak lainya. Untuk itu konsep kedepan menurut Suryanto, akan dikembangkan eco mobilitiy yakni mobilitas masyarakat yang searah dengan kebijakan mendukung lingkungan. Seperti mengurangi produksi Co2 yakni membakar sampah, kampanyekan gerakan berjalan kaki atau bersepeda tanpa bahan bakar fosil.
Suryanto mengatakan perubahan cuaca ekstrem yang terjadi sekarang ini seperti panas dan hujan, disebabkan berubahnya iklim karena banyaknya Karbondioksida (Co2), sehingga menipiskan lapisan ozon.
“Makanya kita tekan produksi Co2 adanya pembangunan LEDS, low emission, development strategic untuk mengurangi Co2, dan lainya,” katanya.
Perubahan iklim ini akibat banyak CO2 yang menyelimuti bumi sehingga lapisan ozon makin menipis, untuk menahan langsung sinar matahari.
Suryanto membeberkan pengurangan Co2 di Kaltim sekiar 26 persen, lebih guna mendukung kebijakan nasional. “Masyarakat Kaltim dan Balikpapan juga harus mendukung. Nah itu yang dinamakan bertahan dan menyesuaikan dengan perubahan iklim. Bahasa lingkungan beradaptasi dan resilient dengan perubahan iklim,” tandasnya. (din)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.