Kamis, 07/12/2017

Taufiq Ismail

Kamis, 07/12/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Taufiq Ismail

Kamis, 07/12/2017

logo

DIA adalah seorang sastrawan senior Indonesia yang dibesarkan di Pekalongan dalam keluarga guru dan wartawan. Karena pengaruh lingkungan, profesi sebagai guru dan wartawan itu pun juga pernah dilakoninya.  

Taufiq dilahirkan di Bukittinggi dan menghabiskan masa SD di Yogyakarta, kemudian masa SMP kembali ke Bukittingi. Setelah itu ia melanjutkan SMA di Bogor, dan dengan pilihan sendiri Taufiq memilih jurusan kedokteran hewan.

Meskipun berhasil menamatkan kuliahnya, akan tetapi Taufiq gagal untuk memiliki sebuah usaha ternak yang pernah ia rencanakan. 

Pendidikan singkat lain yang Taufiq tempuh adalah American Field Service International School, International Writing Program di University of Iowa, dan di Faculty of Languange and Literature, Mesir. 

Sejak kecil, Taufiq sudah suka membaca dan bercita-cita jadi sastrawan ketika masih SMA. Sajak pertamanya bahkan berhasil dimuat di majalah Mimbar Indonesia dan Kisah. Sampai saat ini, Taufiq telah menghasilkan puluhan sajak dan puisi, serta beberapa karya terjemahan. Karya-karya Taufiq pun telah diterjemahkan ke berbagai bahasa, misalnya Arab, Inggris, Jepang, Jerman, dan Perancis. 

Sebagai penyair, Taufiq telah membacakan puisinya di berbagai tempat, baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Di bidang musik, Taufik juga mahir menciptakan lagu. Ia bersama Bimbo, Chrisye, Ian Antono, dan Ucok Harahap menjalin kerjasama di bidang musik tahun 1974. 

Karena menandatangani Manifes Kebudayaan, yang dinyatakan terlarang oleh Presiden Soekarno, ia sempat batal dikirim untuk studi lanjutan ke Universitas Kentucky dan Florida. Hal itu menyebabkan Taufiq dipecat sebagai pegawai negeri pada tahun 1964. Namun bagaimanapun, kenyataan tersebut tidak membuatnya putus asa dan berhenti berkarya. (mc)


Taufiq Ismail

Kamis, 07/12/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.