SANGATTA – Sepekan sebelum lebaran Idul Fitri 1438 H mendatang, Polres Kutim akan melakukan gelar oprasi Ramadniya Mahakam 2017. Operasi pengamanan Idul Fitri ini digelar selama 16 hari terhitung sejak Senin (19/6) dan ditutup pada tanggal 10 Juli 2017 mendatang. Operasi ini dibuka dengan menggelar apel gabungan yang dipimpin langsung Kapolres Kutim AKBP Rino Eko, di halaman Mapolres Kutim, Bukit Pelangi, Senin pagi kemarin. 

Rinno Eko mengatakan, dalam Ops Ramadniya kali ini tercatat ada sebanyak 280 personel yang diterjunkan, dimana ada sebanyak 93 orang diantaranya anggota Polri. Selebihnya merupakan gabungan dari beberapa instansi di Pemkab Kutim dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat.

“Supaya masyarakat bisa merayakan Idul Fitri dengan aman dan nyaman,” ujar Kapolres. Dalam Ramadniya, sambungnya, stabilitas harga pangan, kondusifitas kota dan sejumlah aksi kriminalitas seperti hipnotis dan pencurian rumah kosong menjadi perhatian.

“Operasi ini digelar secara nasional karena hampir semua masyarakat melaksanakan mudik, banyak rumah kosong yang rawan kejadian, seperti kebakaran dan pencurian. Untuk itu diimbau kepada masyarakat agar berkoordinasi dengan RT RW, dan menjaga keamanan alat-alat yang mudah terbakar seperti kompor,  listrik sebelum mudik,” imbuhnya.  

Mengenai sejumlah titik titik rawan, diketahui petugas juga menyiagakan pos pelayanan (pospel) dan pos pengamanan (pospam). Ada tiga titip yang didirikan pospam tersebut seperti di Teluk Lombok, Kenyamukan dan Sekerat. Selain itu, juga dibangun di Simpang tiga Jalan Pendidikan, Perdau, Jalan poros Sangatta-Bontang.  

Selain itu, sambung Rino Eko, pihaknya juga memasang sejumlah banner dan spanduk himbauan dibeberapa titik guna menekan angka kecelakaan di jalan raya. “Total spanduk yang dipasang ada 40 titik selama 16 hari kedepan,” pungkasnya. (yul1116)