Rabu, 17/01/2018
Rabu, 17/01/2018
RUSAK PARAH : Inilah akses jalan aspal simpang Gurty menuju Kampung Jelmuq, Kecamatan Tering yang rusak parah akibat dilintasi truk angkutan sawit perusahaan
Rabu, 17/01/2018
RUSAK PARAH : Inilah akses jalan aspal simpang Gurty menuju Kampung Jelmuq, Kecamatan Tering yang rusak parah akibat dilintasi truk angkutan sawit perusahaan
SENDAWAR Warga
Kecamatan Tering, Kutai Barat (Kubar)
mengeluhkan rusaknya jalan simpang di kawasan Kampung Jelmuq, akibat
dilalui oleh kendaraan truk angkutan buah kelapa sawit milik perusahaan
perkebunan di Kecamatan Tering.
Sebenarnya warga sudah melaporkan kondisi itu kepada Muspika
Tering, tetapi hingga saat belum ada tanda-tanda perusahaan tersebut
bertanggung jawab. Kami sebenarnya masih toleransi dengan kondisi kerusakan
akses dari simpang jalan raya menuju Kampung Jelmuq yang sekarang ini rusak
parah. Kami berharap agar pihak perusahaan sawit yang menggunakan jalan ini
segera memperbaikinya, kata warga Kampung Jelmuq, Samuel Fredi, tadi pagi.
Warga Tering lainnya di kawasan Pelabuhan Gruty, Tering
Baru, Abed (40) juga menyesalkan sikap
perusahaan yang sangat abai dengan kondisi jalan umum tersebut. Dia menuturkan,
kerusakan badan jalan aspal tersebut
saat ini sangat parah, dan berpotensi mencelakakan pengguna jalan. Dia
mengharapkan Pemkab Kubar segera tanggap, utamanya Dinas Perhubungan Kubar.
Kalau kondisi jalan itu dalam bulan ini belum ada perbaikan, kami akan berunjuk
rasa bulan depan. Kami minta kepada Pak Bupati FX Yapan, jika memang perusahaan
tak sanggup perbaiki jalan itu, maka kami larang untuk menggunakan jalan umum
itu, ungkapnya.
Hal senada diungkapkan warga Kampung Tering Lama Ulu, Mikael
Hendra (40). Menurutnya, kondisi itu sudah dilaporkan warga kepada Camat Tering
agar mengambil sikap, dan memanggil pihak perusahaan. Sudah kami laporkan ke
Pak Camat Tering. Ada informasi bahwa pihak perusahaan tidak menghadiri
panggilan tertulis dari kecamatan. Kami akan tunggu, agar perusahaan
mengindahkan panggilan muspika. Jalan itu saat ini memang hancur, bebernya.
Camat Tering, Bonifasius Satuq, kepada Koran Kaltim
mengungkapkan telah memanggil PT Fangiono Agro Plantation (FAP) yang rutin
menggunakan jalan itu, agar hadir dalam perundingan di kantor Camat Tering.
Namun anehnya, pihak perusahaan tidak mau hadir. Sudah dikirimkan surat
panggilan kepada PT FAP, tetapi mereka tidak mau hadir. Kami akan laporkan
kepada Pak Bupati kondisi itu, terang Bonifasius Satuq dalam pesan singkat SMS.
(imr)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.