Jumat, 19/01/2018
Jumat, 19/01/2018
Studi Banding: Suasana pertemuan DPRD Kediri yang diterima Sekda PPU, Tohar.
Jumat, 19/01/2018
Studi Banding: Suasana pertemuan DPRD Kediri yang diterima Sekda PPU, Tohar.
PENAJAM - Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kediri, Jawa Timur melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kamis (18/1). Kedatangan mereka ke PPU dengan harapan bisa menimba ilmu peningkatan ketahanan pangan di wilayah setempat.
Rombongan tersebut diterima oleh Sekretaris Kabupaten PPU, Tohar diruang kerjanya, yang turut didampingi Kepala Dinas Pertanian PPU, Joko Dwi dan Kepala Ketahanan Pangan PPU Surito Widarie.
Koordinator Komisi B DPRD Kabupaten Kediri, Sujatmiko menjelaskan Kabupaten Kediri memiliki banyak kesamaan dengan Kabupaten PPU, khususnya dalam bidang ketahanan pangan.
“Adanya kesamaan inilah salah satu tujuan pelaksaan kunjungan kerja ini, kami berharap melalui pertemuan ini berbagai kemajuan di Kabupaten PPU, khususnya dalam bidang ketahanan pangan dapat kami terapkan di Kediri nantinya,” ungkap Sujatmiko, Kamis (18/1).
Menurut dia, Kabupaten PPU memiliki wilayah yang jauh lebih luas dibandingkan Kabupaten Kediri. Jika dibandingkan, luas wilayah Kediri mencapai seperlima dari wilayah PPU. Sehingga hal itu membuat perkembangan ketahanan pangan semakin sulit.
“Wilayahnya luas di sini, sehingga cukup mudah untuk mengembangkan ketahanan pangan, kami berharap melalui pertemuan ini nantinya kami dapat saling tukar-menukar informasi terkait pangan,” pungkasnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten PPU, Surito Widarie menjelaskan PPu merupakan salah satu daerah penghasil beras di Kaltim. Saat ini stok beras yang tersimpan gudang Bulog dan lumbung warga berlimpah dan masih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah setempat hingga Desember 2018.
Dirinya juga menjelaskan persediaan beras masih terdapat kurang lebih 24.000 ton, itu berasal dari surplus petani pada musim tanam 2017 lalu. Jumlah tersebut telah dikurangi kebutuhan komsumsi masyarakat sekitar 17.650 ton.
“Pada November 2017 lalu, beras terkumpul di musim tanam satu dan dua sebanyak 41.650 ton, sementara kebutuhan warga kita dalam setahun hanya 17.650 ton,” ujarnya. (wn1017)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.