Kamis, 22/06/2017

Harga Minyak Tanah Rp15 Ribu per Liter

Kamis, 22/06/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Harga Minyak Tanah Rp15 Ribu per Liter

Kamis, 22/06/2017

TANA TIDUNG- Dengan program konversi penggunaan gas elpiji dari minyak tanah (mitan) membuat keberadaan mitan menjadi langka. Apalagi mitan sudah dijual non subsidi sehingga masyarakat Kabupaten Tana Tidung (KTT) khususnya Kecamatan Sesayap secara perlahan mulai beralih menggunakan gas elpiji untuk keperluan sehari-harinya. Dengan langkanya mitan di pasaran, harga jualnya saat ini mencapai Rp 15 ribu perliter.

Ilham, salah satu penjual mitan mengatakan bahwa keberadaan mitan sudah sulit didapatkan. Kini harganya di pemasok sekitar Rp11 ribu perliternya maka dianggap wajar bila pangkalan menjual di atas harga pemasok, kendati untuk pengecer menjual dengan harga Rp15 ribu perliter.

“Kalau dari kami sendiri menjual dengan harga Rp11 ribu atau paling mahal Rp 2 ribu sementara untuk pengecer yang menjual dengan harga Rp15 ribu kita tidak tahu persis yang jelas keberadaannya (mitan) memang sudah sedemikian sulitnya, apalagi masyarakat juga sudah enggan-engganan membeli mitan,” kata Ilham.

Dikatakan, masyarakat sudah banyak beralih ke elpiji 3 kilogram (kg) yang lebih terjangkau. 

Namun, sulitnya mendapatkan Mitan membuat masyarakat yang masih bertahan menggunakan mitan kelabakan.

“Memang kalau untuk pangkalan harga masih lumayan akan tetapi pangkalan sendiri juga jarang-jarang menyiapkan pasokan yang banyak supaya kita kebagian, jadi kalau sudah kehabisan jalan satu-satunya kita harus belanja ke pengecer walaupun kita tahu harganya sampai Rp15 ribu perliternya,” kata Hasnah, warga Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir, Rabu (21/6) kemarin.

Untuk mengurangi penggunaan mitan dinilai sulit, sebab desanya yang merupakan kawasan pesisir lebih sulit lagi mencari pasokan elpiji, sebab untuk pemasaran dan penjualan elpiji tidak tersedia dengan baik makanya ia lebih memilih menggunakan cara lama yakni menggunakan mitan.

“Kalau mitan masih gampang mencari sementara untuk elpiji disini tidak tersedia seperti di kawasan darat atau perkotaan makanya kita tetap memilih menggunakan mitan. Meskipun harganya mahal kita tetap membeli daripada tidak dapat memasak sama sekali atau jadi sulit beraktivitas, kami sangat berharap pangkalan bisa mengcover kebutuhan kami yang ada disini supaya harganya lebih murah dan terjangkau nantinya,” tukasnya.

Diketahui untuk kawasan pesisir segala aktivitas masyarakat dilakukan dengan mengandalkan transportasi laut yang tidak setiap hari bisa singgah sehingga harga barang terbilang tinggi jika dibandingkan dengan di Tideng Pale. (ifa)


Harga Minyak Tanah Rp15 Ribu per Liter

Kamis, 22/06/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.