Kamis, 06/07/2017

Napi Kutim Mendominasi, Lapas Bontang Utang Air Rp146 Juta

Kamis, 06/07/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Napi Kutim Mendominasi, Lapas Bontang Utang Air Rp146 Juta

Kamis, 06/07/2017

Kelebihan warga binaan di Lembaga Permasyarakatan Kelas III A Bontang dari total kapasitas ideal membuat biaya belanjar air membengkak. Saat ini Lapas Bontang krisis anggaran belanja air, akibatnya pihak Lapas harus berhutang ke pdam Tirta Taman sebesar Rp146 juta.

Hal ini disampakan Kalapas Bontang, Heru Yuwanto saat menghadiri rapat koordinasi dengan Perusahaan PT Pupuk Kaltim dan Kaltim Prima Coal di Kantor Sekretariat DPRD Bontang, Rabu 5 Juli 2017 tadi.

Kalapas Heru Yuswanto mengungkapkan  saat ini pihaknya berhutang ke Pdam Tirta Taman sebesar Rp 146 juta untuk periode Februari hingga Juni tahun ini. Anggaran belanja air Lapas tahun ini hanya mampu membayar tagihan air untuk Januari dan sisa tunggakan di tahun lalu.

“Anggaran air yang kita terima Rp 144 juta tahun ini, namun kita lunasi utang air ke Pdam tahun lalu Rp 104 juta, selebihnya untuk membayar tagihan Januari tahun ini. Dana yang tersisa hanya Rp 18 juta,” kata Kalapas Heru.

Belanja air meningkat signifikan lantaran Lapas Bontang saat ini dihuni 829 narapidana. Padahal kapasitas ideal Lapas hanya 374 warga binaan. Dia merinci, jumlah napi saat ini didominasi dari tahanan Kutai Timur sebanyak 522 orang. Kemudian posisi kedua ditempati Bontang, sebanyak 291 narapidana.

Selebihnya, tahanan dari Kutai Kartanegara 13 orang dan 3 orang berasal dari Lapas Narkotika Samarinda.

“Bahkan, sebelum lebaran kemarin dalam sebulan kami menerima napi tambahan sebanyak 100 orang lebih,” ujar Heru. (kb)


Napi Kutim Mendominasi, Lapas Bontang Utang Air Rp146 Juta

Kamis, 06/07/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.