Senin, 10/07/2017

Cegah Karhutla, BPBD Cek Kesiapsiagaan Perusahaan

Senin, 10/07/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Cegah Karhutla, BPBD Cek Kesiapsiagaan Perusahaan

Senin, 10/07/2017

logo

TANA PASER – Guna memastikan kesiapsiagaan perusahaan dalam mencegah dan menanggulangi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Forum Wartawan Peduli Bencana (Wapena) akan berkunjung ke perusahaan di Paser.

“Untuk mengantisipasi bahaya kekeringan yang jadi kebijakan Pak Presiden, maka akan kita tindaklanjuti dengan pengecekan kesiapsiagaan perusahaan perkebunan dan pertambangan di Kabupaten Paser,” kata Kepala Pelaksana BPBD Paser Edward Effendi, Jumat (7/7).

Ia berharap kepada perusahaan sektor pertambangan dan perkebunan, agar melakukan persiapan seperti yang dilakukan PT Borneo Indah Marjaya (BIM)-PT Palma Plantasindo (PPS). “Selain telah memiliki tim kesiapsiagaan, BIM-PPS juga telah dilengkapi peralatan deteksi dini kebakaran dan peralatan pemadaman. Bahkan, perusahaan perkebunan itu juga membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat di sekitarnya,” ucapnya.

Dikatakannya BIM-PPS dinilai sudah siap menjaga lahan perkebunannya dari bahaya Karhutla. Sehingga, perusahaan lainnya diharapkan siap juga. Diprediksi musim kemarau pada 2017 lebih panjang dan lebih panas daripada 2015 lalu. “Meski kita tidak berharap itu terjadi, namun dengan kesiapsiagaan setidaknya bisa mencegah, atau mengurangi kerugian yang lebih besar. Makanya, kami harapkan perusahaan lain juga siap,” ujarnya.

Terpisah, pengusaha pengelola Objek Wisata di Desa Kasungai Kecamatan Batu Sopang, H Syaiful mengaku menderita kerugian yang tidak sedikit saat terjadi Karhutla pada 2015 lalu. “Kala itu, banyak pohon tumbang serta menimpa pagar dan kolam renang yang saya kelola. Sehingga, mengakibatkan kolam renang tidak dibuka untuk umum seperti biasanya selama satu tahun,” kenangnya.

Karenanya, dirinya selalu berdoa supaya tidak terjadi lagi Karhutla ke depannya karena modal membangun dan perbaikannya belum kembali. “Pohon-pohon itu jatuh dari atas tebing, terus menimpa pagar dan kolam renang, sehingga hancurlah pagarnya. Makanya, saya berdoa jangan ada lagi Karhutla,” pungkasnya. (sur)


Cegah Karhutla, BPBD Cek Kesiapsiagaan Perusahaan

Senin, 10/07/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.