TANA TIDUNG – Kebakaran menimpa Kantor Desa Limbu Sedulun, di Kecamatan Sesayap, Rabu (12/7) lalu sekira Pukul 17.30 wita, setidaknya menghanguskan hampir sebagian bangunan permanen tersebut, bahkan berkas-berkas desa yang ada didalamnya pun tidak bisa diselamatkan.

Menurut saksi mata yang juga notabene staf pemerintah desa, Anita menyampaikan bahwa dirinya yang tinggal persis tak jauh dari kantor tersebut mulanya hanya melihat gumpalan asap dari arah belakang kantor.

“Tak jelas juga yang saya lihat pertama hanya gumpalan asap dari arah belakang kantor, saya pikir tadi ada saudara saya yang sedang bakar-bakar akan tetapi justru saudara saya yang bilang kalau kantor saya ada asapnya (terbakar), saya pun sempat panik dan menghubungi operator desa tetapi telepon seluler saya tidak diangkat maka saya langsung menghubungi aparat desa lainnya seperti Sekretaris Desa (Sekdes) sampai Kepala Desa (Kades) mereka pun tak lama kemudian datang,” kata Anita.

Setelah hampir beberapa menit kemudian api pun mulai menyebar dan membakar habis bagian belakang kantor, sempat kepanikan terjadi dan masyarakat sekitar membantu seadanya sambil menunggu Pemadam Kebakaran (PMK) datang untuk memadamkan apinya.

Sementara menurut Kepala Desa Limbu Sedulun, Yagung menyebut bahwa ia sama sekali tidak menyangka kantornya akan dilalap dijago merah lantaran saat ia bersama aparat pemerintah lainnya pulang kerja sekitar Pukul 15.00 wita tidak ada firasat sama sekali.

“Karena tidak ada satupun orang yang ada didalamnya sebab kami semua sudah pulang, bahkan sebelum pulang kerumah saya sempat pergi ke Kantor Kecamatan untuk mengurus keperluan, dan saya mendapatkan laporan ada kebakaran sekitar Pukul 5 sore atau lebih ya, yang ada dalam pikiran saya bagaimana secepatnya memastikan apakah kantor dalam keadaan aman atau tidak, tetapi begitu datang api sudah membumbung tinggi,” ucapnya.

Dengan tidak adanya orang didalam kantor maka diyakini bahwa asal api yakni dari korsleting listrik atau arus pendek sebab posisi kebakaran yang berada di belakang gedung kantor tidak ada dapur atau kegiatan yang dapat memicu munculnya api, ia sangat menyayangkan banyaknya berkas penting yang harus ludes dilalap sijago merah, dan pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa dengan kejadian ini.

“Ini musibah kita mau bilang apa, yang jelas asal api kemungkinan dari korslet listrik atau arus pendek sebab tidak ada aktivitas memasak atau apalah kegiatan dapur yang dapat menyebabkan kebakaran itu terjadi, sama sekali ini diluar dugaan,” keluhnya.

Selama kurang lebih hampir setengah jam saja api sudah dapat dipadamkan dan api sendiri hanya melalap perkantoran pemerintahan desa tersebut dan tidak mengenai pemukiman yang ada di sebelahnya, pihaknya hanya bisa pasrah dan memastikan akan tetap melakukan pelayanan kepada masyarakat dengan peralatan yang tersisa saja nantinya. (ifa)