Selasa, 18/07/2017

Tari Lou Lutung Paser Jadi Magnet di Jogyakarta

Selasa, 18/07/2017

KEKAYAAN BUDAYA: Tarian Lou Lutung menjadi magnet bagi pengunjung di Jogja City Mall dan Malioboro.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Tari Lou Lutung Paser Jadi Magnet di Jogyakarta

Selasa, 18/07/2017

logo

KEKAYAAN BUDAYA: Tarian Lou Lutung menjadi magnet bagi pengunjung di Jogja City Mall dan Malioboro.

TANA PASER – Guna mempromosikan pariwisata di Kabupaten Paser, selama dua hari (14-15/7) kemarin, Kabupaten Paser menggelar tarian Lou Lutung di Jogja City Mall dan Malioboro.

Untuk diketahui, Tari Lou Lutung merupakan tarian yang diangkat dari prosesi Belian atau upacara adat suku pedalaman di Kabupaten Paser. Diketahui, hampir di seluruh bumi borneo (sebutan lain Kalimantan) mengenal prosesi Belian.

Menurut Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporpar) Kabupaten Paser Ishak, tarian Lou Lutung menarik perhatian penonton. Itu terlihat dari banyaknya penonton yang bedatangan dan bertahan hingga pentas usai.

“Momen akhir pekan di DI Yogyakarta, sangat potensial merebut perhatian wisatawan dari berbagai wilayah di Indonesia. Dan keikutsertaan Kabupaten Paser bersama Dinas Provinsi Kaltim dan Kementerian Pariwisata bertujuan merangsang jumlah kunjungan wisata ke Kaltim,” katanya.

Selain pentas tari, lanjut ia, Funtastic Extravagansa Boreno 2017 juga menampilkan fashion show, parade seni serta expo berbagai batik dan kerajinan tangan se-Kalimantan.

“Seni tari Kabupaten Paser telah merambah internasional, hingga ke benua Eropa, karena banyak potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Paser tidak dimiliki daerah lain,” ucapnya.

Dikatakannya, Museum Sadurengas merupakan yang paling diminati di Kabupaten Paser. Pasalnya, Museum Sadurengas adalah peninggalan sejarah Kerajaan Sadurengas atau Kesultanan Paser.

“Yang paling diminati di Kabupaten Paser, adalah wisata sejarah Museum Sadurengas, yang merupakan peninggalan sejarah Kerajaan Sadurengas atau Kesultanan Paser. Tercatat di 2016, Museum Sadurengas dikunjungi 20.000 pengunjung, dan hingga Juli 2017 mencapai 10.000 pengunjung,” ujarnya.

Dia menambahkan, Danau Tahura Petangis juga akan dikembangkan dengan perahu wisata. Sedangkan pengembangan lainnya, yaitu membangun museum pertanian, tanaman pangan, perikanan dan perkebunan.

“Selain itu, Kabupaten Paser juga memiliki kolam air panas Danum Layong, air terjun dan situs sejarah di Lempesu, Laut Pondong, Gua Mangkulangit, Gua Tengkorak, Gua Losan, Gua Sembinai dan air terjun Doyam Seriam serta Doyam Turu (Liang Batulis,” pungkasnya. (sur)


Tari Lou Lutung Paser Jadi Magnet di Jogyakarta

Selasa, 18/07/2017

KEKAYAAN BUDAYA: Tarian Lou Lutung menjadi magnet bagi pengunjung di Jogja City Mall dan Malioboro.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.