Jumat, 28/07/2017

Berjualan Bendera Sejak 2006, Sudah Punya Pelanggan Tetap

Jumat, 28/07/2017

Menjamur: Penjual pernik hari kemerdekaan mulai menjamur.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Berjualan Bendera Sejak 2006, Sudah Punya Pelanggan Tetap

Jumat, 28/07/2017

logo

Menjamur: Penjual pernik hari kemerdekaan mulai menjamur.

SAMARINDA – Momentum Hari Kemerdekaan yang dirayakan setiap 17 Agustus juga berarti waktu-waktu menuai rezeki, khususnya bagi pedagang musiman yang menjajakan pernak-pernik hari kemerdekaan. Saban tahun, menjelang Agustus,  para penjaja musiman tersebut kerap menghiasi di sepanjang beberapa jalan Kota Samarinda.

Mereka datang dari luar Kaltim. Seperti Asep, pedagang asal Garut, Jawa Barat. Dia mengaku, tahun ini merupakan tahun ke-11 tahun baginya berjualan bendera dan pernik HUT kemerdekaan lainnya di Kota Tepian.

Asep mengaku hanya datang ke Samarinda setiap jelang Agustus hanya untuk berjualan. Di tempat asalnya,  pria ini sejatinya adalah pedagang pakaian.  Dia pun rela ‘banting setir’ sementara demi meraup pundi-pundi rupiah selama kemeriahan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

 “Saya datang 2 hari lalu, bersama beberapa orang teman yang juga berjualan bendera,” ujar Asep ditemui media ini Kamis (27/7) kemarin.

Ia bercerita, menjajakan pernik hari kemerdekaan di Kota Samarinda memberikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan di kota  asalnya.  Berbekal bendera yang diproduksi secara masif di Garut, yang menurut dia memiliki kualitas yang baik, setidaknya setiap tahun puluhan orang dari Kota Dodol itu menyebar ke seluruh Indonesia untuk berjualan bendera.

“Ada yang di Sulawesi, ada yang di Papua.  Itu ada yang koordinir, ada bos-nya.  Kami disediakan tempat tinggal, yang dibayar secara patungan, juga kendaraan dan disiapkan lokasi untuk berjualan.  Semuanya sudah di urus, kami tinggal jualan lah,” paparnya.

Sementara mengenai keuntungan, ia peroleh dari penambahan harga modal awal.  Ada 3 jenis bendera yang dijual ada,  bendera merah putih, umbul-umbul dan backdrop. Bendera merah putih dijual  mulai Rp5 ribu – Rp60 ribu , umbul-umbul antara Rp25 ribu – Rp35 ribu dan  backdrop dijual mulai Rp200 ribu – Rp500 ribu.

Tren masyarakat Samarinda yang cenderung mengganti bendera setiap tahun dianggap sebagai peluang mengapa penjualan di Samarinda selalu menggembirakan.  Selain itu, Asep ternyata telah memiliki pelanggan tetap. “Kebanyakan yang beli pelanggan tetap, Mas, biasanya dari instansi-instansi pemerintahan dan swasta,” urainya.

Dia mengaku erjualan sejak 2006 silam. Tahun 2007, terang dia, adalah saat di mana dagangannya paling laku keras.  Meski saat ini terjadi penurunan karena sudah banyak orang asli Samarinda yang juga berjualan bendera, namun Kota Tepian bagi Asep tetap menyediakan ceruk pasar yang menggiurkan. (fp717)

Berjualan Bendera Sejak 2006, Sudah Punya Pelanggan Tetap

Jumat, 28/07/2017

Menjamur: Penjual pernik hari kemerdekaan mulai menjamur.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.