Minggu, 30/07/2017
Minggu, 30/07/2017
Minggu, 30/07/2017
SANGATTA – Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Kutim dalam waktu dekat akan mulai melakukan pembersihan jalur pipa atau flushing. PDAM memastikan tidak akan menghentikan pendistribusian air terhadap pelanggan karena pengerjaannya tidak memakan waktu yang lama, hanya beberapa jam saja.
Namun PDAM menghimbau agar masyarakat untuk tidak menggunakan pompa air untuk menarik air pada saat jadwal pembuangan air keruh atau wash out. Sebab dikuatirkan air kotor tersebut akan ikut tersedot.
“Saya berharap masyarakat tidak menggunakan pompa untuk menaikan air pada saat jadwal wash out, karena itu mengganggu pendistribusian air,” kata Direktur PDAM Tirta Tuah Benua Aji Mirni Mawarni.
Dia pun menghimbau pelanggan hanya menggunakan keran air saja pada saat wash out tersebut. Karena pada saat air langsung naik ketandon maka akan didapat air kotor. Oleh karenanya, Mawarni menilai sebaiknya air ditampung terlebih dahulu.
“Karena pada saat air mati dan dipompa, inilah yang menyebabkan air hitam atau berbau, karena bukan air PDAM yang disedot,” jelasnya.
Lebih lanjut, Mawarni menjelaskan kalau pihaknya hanya berkewajiban untuk menaikan air ke tandon saja. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 122 tahun 2015, dimana menyebutkan PDAM hanya berkewajiban untuk melayani dilantai 1.
“Selama ini yang sering dikomplain oleh pelanggan adalah air tidak naik. Artinya tidak bertanggung jawab sampai kepenampungan yang tinggi. Disamping itu, kebanyakan pelanggan menggunakan pompa dan ini bisa merusak jaringan PDAM,” tutur Mawarni.
Kendati demikian, Mawarni meminta air ledeng tersebut ditampung terlebih dahulu pada tandon di lantai 1 tadi. Setelah ditampung, lanjutnya, baru di pompa untuk naik keatas. “Jika memakai pompa pasti meteran akan ikut tersedot. Karena itulah banyak pelanggan yang merasa memakai air sedikit, tetapi mahal. Karena air disedot, sehingga meteran pun ikut berputar,” pungkasnya. (yul1116)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.