Selasa, 01/08/2017

Gawat, 6.000 Pekerja Alami PHK

Selasa, 01/08/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Gawat, 6.000 Pekerja Alami PHK

Selasa, 01/08/2017

JAKARTA - Aktivitas PT Modern Sevel Indonesia (MSI) baik di kantor ataupun di gerai dipastikan tidak ada lagi. Selain semua gerai sudah ditutup, pegawai kantor minimarket dengan konsep convenience store ini sudah tidak ada lagi yang kerja.

Semua aktivitas kantor terakhir dilakukan pada Senin 31 Juli 2017.

“Kemarin itu terakhir, MNC kayanya sudah datang kesini untuk ambil gambar terakhir. Sekarang sudah tidak ada lagi orang,” tutur salah seorang yang enggan disebut namanya.

Meski demikian, dia menyampaikan, bahwa untuk informasi terbaru saat ini adalah terkait perundingan pemberian gaji mantan karyawan MSI dengan PT Modern Internasional Tbk (MDRN) selaku induk perusahaan MSI.

Dari kabar yang beredar ada sekira 1.300 karyawan yang menuntut gaji hingga pesangon selama bekerja. “Sekarang masih berunding soal gaji itu saja,”singkatnya.

Terkait dengan aktivitas kantor, sumber lain mengatakan bahwa tidak ada lagi yang bekerja kecuali karyawan PT Modern Internasional Tbk (MDRN). Sementara untuk MSI sudah tidak ada lagi yang bekerja.

“Management masih ada satu dua orang lah. Tapi semua terakhir kemarin. Itu sudah final,”tuturnya.

Sebelumnya, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyebut, saat ini Indonesia berada dalam titik darurat pemutusan hak kerja (PHK). Sebab, dalam kurun waktu Januari hingga Juni 2017, sudah ada ribuan buruh yang terkena PHK.  Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, dari ribuan buruh yang terkena PHK, sektor retail merupakan yang paling banyak menyumbang angka PHK. Dia menuturkan, tutupnya seluruh gerai 7-Eleven menjadi penyumbang angka PHK terbesar dengan 6.000-an buruh. 

Tak hanya 7-Eleven, berbagai retail lainnya seperti Hypermart, Giant, Hero, Lasso, Ramayana, Tiptop, hingga Matahari pun mulai menampakkan gejalanya. Beberapa perusahaan retail tersebut sudah mulai menutup beberapa gerai dan mengurangi beberapa karyawannya. 

“7-eleven hampir 6.000, kemudian potensi sudah mulai terbaca Giant Hero yang menutup beberapa gerainya, lalu Ramayana, Matahari juga mulai mengurangi karyawannya,” ujarnya di Kantor Pusat LBH, Jakarta, Senin (24/7). Industri garmen, tekstil, dan sepatu pun juga mulai menunjukkan gejalanya. 

Hanya saja, lanjut Said, pada industri ini metode PHK yang digunakan sedikit berbeda yaitu dengan metode pemutihan.  “Ini juga istilahnya seperti PHK juga, namun seperti penawaran pensiun dengan pesangon yang kecil. Jika tidak menerima, maka mereka kena PHK,” jelasnya  Belum lagi buruh lain di pabrik keramik yang banyak menjadi korban PHK karena perusahaan tak kuat lagi menanggung harga gas industri yang terlampau mahal. Juga PHK di sektor pertambangan, seperti PT Freeport Indonesia dan PT Smelting. (oz)


Gawat, 6.000 Pekerja Alami PHK

Selasa, 01/08/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.