TANA PASER – Guna penyusunan indikator kinerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser, Kamis (10/8), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Paser menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendampingan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kyriad Sadurengas Hotels.

Kegiatan yang dibuka Kepala Bappeda Kabupaten Paser Putu Suantara mewakili Bupati Paser Yusriansyah Syarkawie ini, menghadirkan narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Arif Tri Hariyanto dan Tenaga Ahli Biro Bangda Kementerian Dalam Negeri Nita Yiswa.

Dengan turut dihadiri sejumlah pimpinan OPD dilingkungan Pemkab Paser. Seperti, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Paser, Kadis Penamanan Modal dan PTSP, Kadis Perpustakaan dan Arsip, Kalaks BPBD, Direktur RSUD Panglima Sebaya dan Kepala Bagian Umum.

Saat membacakan sambutan Bupati Paser, Putu Suantara mengucapkan selamat datang dan terimakasih kepada para narasumber yang telah berkenan serta meluangkan waktunya untuk datang berkunjung ke Kabupaten Paser dalam rangka memberikan pengetahuan dan pemahaman dalam menyusun indikator kinerja.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada para narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Kementerian Dalam Negeri, karena telah berkenan untuk berkunjung ke Paser. Guna memberikan pemahaman dan pengetahuan dalam menyusun indikator kinerja,” katanya.

Bupati Paser, lanjut ia, sangat mengapresiasi juga kepada Bappeda Kabupaten Paser yang telah menggelar kegiatan Bimtek Pendampingan OPD. “Saya mengapresiasi kepada Bappeda, yang telah menginisiasi kegiatan ini. Pada hakikatnya, ini adalah bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas kinerja pemerintah,” ucapnya.

Pengukuran kinerja, lanjut ia, sangat diperlukan untuk menunjukkan apakah sasaran dan kegiatan telah berhasil dicapai. Yang kemudian dituangkan ke dalam indikator kinerja. Sehingga, akselerasi pembangunan dapat mendukung pencapaian terhadap visi pembangunan Kabupaten Paser.

“Saat ini, kita sudah memasuki dinamika pembangunan yang cukup kompleks sebagai dampak dari globalisasi, dan masuknya Indonesia ke dalam era perdagangan bebas. Sehingga, permasalahan pembangunan sekarang juga semakin rumit,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ia mengatakan, bahwa permasalahan pembangunan yang semakin rumit tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Kabupaten Paser. “Sehingga, pemkab lebih berpacu menjadi lebih maju dalam meningkatkan kinerja pembangunan,” pungkasnya. (sur)