Minggu, 13/08/2017
Minggu, 13/08/2017
PAJAK MASUK SEKOLAH: Petugas KPP Pratama mensosialisasikan peran pajak dalam pembangunan kepada siswa sekolah. (FOTO: SURYA/KK)
Minggu, 13/08/2017
PAJAK MASUK SEKOLAH: Petugas KPP Pratama mensosialisasikan peran pajak dalam pembangunan kepada siswa sekolah. (FOTO: SURYA/KK)
TANA PASER – Secara serentak di seluruh daerah wilayah Indonesia, Jumat (11/8) kemarin, Direktorat Jendral Pajak (DJP) menggelar kegiatan Pajak Bertutur. Begitu pula di Kabupaten Paser, sebanyak 215 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengikuti kegiatan Pajak Bertutur yang dipusatkan di SMK 1 Tanah Grogot.
Dengan dipandu oleh petugas pajak dari KPP Pratama, kegiatan pajak bertutur memberikan kesadaran dan kepedulian para siswa untuk lebih mudah memahami peran penting pajak dalam sektor pembangunan dan kehidupan sehari-hari.
“Karena pajak menyumbang 75 persen penerimaan negara. Dimana, penerimaan negara digunakan untuk membiayai pembangunan, dan 20 persennya untuk anggaran pendidikan, seperti renovasi ruang kelas, tunjangan profesi guru, tunjangan khusus guru, sertifikasi, Kartu Indonesia Pintar (KIS), serta Bantuan Operasional Sekolah (BOS),” ungkap Kepala KPP Pratama Penajam M Imroni.
Selain itu, lanjut dia, penerimaan negara dari sektor pajak juga digunakan untuk membangun infrastruktur jalan, jembatan, bandara, pelabuhan, terminal dan sebagainya.
“Namun, masih banyak yang belum mengetahui peran penting pajak. Sehingga, kepatuhan, baik itu kepatuhan membayar pajak maupun kepatuhan pelaporan masih sangat rendah,” ucapnya.
Kepala Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Tanah Grogot Herry Setiawan sangat mengapresiasi antusias para peserta didik di Kabupaten Paser untuk mengikuti agenda Pajak Bertutur tersebut.
“Alhamdulillah, selain 215 siswa SMK 1, Pajak Bertutur juga diberikan kepada 67 siswa SMA Batu Sopang, dan 34 pelajar SMP 3 Batu Sopang. Untuk itu, kami sangat mengapresiasi antusias pelajar, begitu pun dengan para guru yang telah bersedia meluangkan waktu dan tempat untuk mengikuti kegiatan ini,” katanya.
Dikatakannya, Pajak Bertutur merupakan kegiatan kerjasama antara DJP, Kemendikbud dan Kemenristekdikti yang disebut program Inklusi Kesadaran Pajak. “Melalui program ini, nilai-nilai pajak dan pemahaman tentang pajak akan diintegrasikan kepada para peserta didik secara berulang,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menerangkan, Pajak Bertutur dilaksanakan secara serentak dalam satu hari pada 11 Agustus 2017. Dengan melibatkan semua jenjang institusi pendidikan mulai SD hingga perguruan tinggi.
“Seluruh kantor pajak di Indonesia, menurunkan insan-insan DJP ke sekolah, mulai jenjang SD hingga perguruan tinggi. Guna memberikan pemahaman dan kesadaran kepada para peserta didik, akan pentingnya pajak dalam pembangunan,” pungkasnya. (sur)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.