Senin, 21/08/2017
Senin, 21/08/2017
a mirni mawarni
Senin, 21/08/2017
a mirni mawarni
SANGATTA – Beberapa kecamatan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) ternyata masih banyak yang belum terjangkau air bersih dari PDAM Tirta Tuah Benua. Untuk di Sangatta Utara dan Sangatta Selatan saja, masih terdapat beberapa titik yang belum mendapatkan distribusi air bersih. Apalagi desa yang terdapat di 16 kecamatan lainnya.
Direktur Utama PDAM Tirta Tuah Benua, Aji Mirni Mawarni mengaku cukup mustahil memberikan pelayanan air bersih secara maksimal kepada masyarakat. Bukan hanya di Sangatta, melainkan di seluruh Kutim. “Jangankan 100 persen, 80 persen pun terbilang sulit. Paling maksimal mencapai 60 persen. Itu pun membutuhkan kerja ekstra,” kata Mawari.
Ia menjelaskan ada beberapa penyebab terjadinya hal tersebut. Diantaranya jauhnya jarak antarkecamatan dan masih buruknya infrastruktur pedalaman. “Saat ini pelayanan kami masih 30 persen. Belum mampu 80 persen. Jadi masih jauh sekali,” ujarnya.
Hal itu bisa terwujud jika ditopang oleh peran pemerintah. Seperti pembuatan Pamdes yang ditarget rampung 2019 ini. Berdirinya Pamdes diyakini akan membantu PDAM dalam memberikan pelayanan secara maksimal. “Kalau Pamdes ada maka akan menambah jaringan. Ini merupakan terobosan percepatan. Kalau PDAM saja susah. Tetapi jika ada Pemdes, maka kami yakin bisa mencapai 80 persen,” katanya.
Akibatnya, sambung Mawarni, PDAM pun belum mampu menambah PAD Kutim. Padahal, jika mampu meraih 80 persen, maka PDAM akan mandiri. “Jadi belum bisa menambah PAD bagi Kutim. Kecuali sudah mampu 80 persen pelayanan. Sekarang PDAM masih 30 persen. Jadi masih jauh,” katanya. (yul1116)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.