Selasa, 22/08/2017

Produktivitas Riset Indonesia Masih Rendah

Selasa, 22/08/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Produktivitas Riset Indonesia Masih Rendah

Selasa, 22/08/2017

SLEMAN - Deputi Ilmu Pengetahuan Teknologi  LIPI, Laksana Tri Handoko menilai, produktivitas penelitian di Indonesia sangat rendah. Dari Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2015 saja, produktivitas penelitian Indonesia ada di angka 0,02 persen, jauh dari angka ideal yaitu 15 persen.

“Sebenarnya dari jumlah SDM tidak terlalu kurus tapi produktivitasnya rendah, baik publikasi maupun paten,” kata Tri di seminar nasional Membangun IPTEK Bermartabat: Etos, Etika, dan Strategi di Balai Senat Universitas Gadjah Mada, Senin (21/8).

Prevalensi peneliti di Indonesia yang 1.071 per satu juta penduduk sebenarnya tidak terlalu rendah, tapi untuk menciptakan inovasi dibutuhkan riset berkualitas. Karenanya, ia menekankan, penting melakukan penguatan kapasitas dan kompetensi riset Indonesia, dan peneliti harus memposisikan diri siap berkolaborasi.

Kolaborasi, lanjut Tri, baik dengan sumber daya manusia atau alat yang dimiliki sebagai modal utama. Targetnya, bisa tercipta riset kolaboratif dalam negeri atau luar negeri, baik akademis maupun industri, serta terdapat kontrol kualitas riset berlapis tanpa menambah administrasi. 

“Selain itu, terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas hak kekayanan intelektual dan lisensi,” ujar Tri.

Ia menegaskan, strategi pelaksanaan riset dibutuhkan untuk meningkatkan kapasistas dan kompetensi riset, sehingga nantinya mampu berkompetisi dan berkontribusi menciptakan Indoensia yang maju dan beradab berabis Iptek. Maka itu, kolaborasi dan sinergi penting untuk tingkatkan kuantitas dan kualitas riset.

“Eksplorasi pendanaan harus dilakukan tidak hanya dari hasil akhir riset, namun dari proses aktifitas riset, sedangkan kompetisi terbuka dan fair penting untuk meningkatkan etos sebagai bagian dari kontrol kualitas riset,” kata Tri. (rol)


Produktivitas Riset Indonesia Masih Rendah

Selasa, 22/08/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.