Minggu, 03/09/2017

Pesan Kemanusiaan di Balik Iduladha

Minggu, 03/09/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pesan Kemanusiaan di Balik Iduladha

Minggu, 03/09/2017

JAKARTA - Tepat pada 1 September 2017, umat Islam akan merayakan Hari Raya Idula dha. Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Helmy Faishal Zaini, mengatakan perayaan umat Islam tersebut sarat dengan pesan kemanusiaan.

“Dari sisi kemanusiaan, dalam hal ini ajaran kurban memberikan pesan kepada kita semua bahwa sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat hidupnya bagi sesama,” ujarnya dalam keterangan tertulisn, Kamis (31/8) lalu.

Menurut dia, kebermanfaatan itu merupakan dimensi sosial dalam beragama. Ajaran kurban dengan jalan menyembelih hewan ternak dan membagi-bagikannya kepada kaum yang berhak merupakan ajaran yang luhur soal bagaimana berbagi dan menghargai kemanusiaan. “Pesan ini sangat kuat dan penting untuk direnungkan di tengah gejala kehidupan yang sangat tidak menghargai kemanusiaan akhir-akhir ini,” kata dia.

Helmy mengatakan dalam konteks ajaran berkurban, Allah SWT juga mengajarkan bahwa pengorbanan itu sebenarnya berat untuk dilakukan. Namun, kata dia, jika dihadapi dengan ikhlas pada akhirnya akan membuahkan hasil sehingga dalam kisahnya Nabi Ismail AS tidak menjadi terkorbankan karena diganti dengan kambing yang dibawa oleh Malaikat Jibril. 

Dia menyebut, dalam konteks kebangsaan ajaran kurban memiliki nilai-nilai yang relevan untuk diteladani saat ini. Nilai-nilai tersebut antara lain yaitu soal nilai pengorbanan. “Apa yang dilakukan oleh Ibrahim adalah pengorbanan yang luar biasa. Ia mengesampingkan dan menegasikan egonya. Dalam berbangsa dan bernegara yang bineka seperti Indonesia yang pertama-tama harus kita negasikan adalah ego masing-masing antara kita,” kata Helmy.

Jika masing-masing mengedepankan egonya, menurut dia, maka yang terjadi adalah perpecahan. Karena itu, momen Idul Kurban ini penting untuk kita maknai sebagai titik pijak untuk terus merenungkan bagaiamana penghargaan umat terhadap nilai-nilai universal yang diajarkan oleh agama. “Tanpa permenungan dan penghayatan yang baik, agama hanya akan berhenti pada sebatas ritual yang simbolik dan tak bermakna,” ujarnya.(rol)


Pesan Kemanusiaan di Balik Iduladha

Minggu, 03/09/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.