Selasa, 05/09/2017
Selasa, 05/09/2017
Selasa, 05/09/2017
TANA TIDUNG – Masyarakat Desa Betayau Kecamatan Betayau yang tinggal di bantaran Sungai Betayau, setiap harinya memenuhi kebutuhan air bersih hanya mengandalkan air sungai. Baik untuk mandi, mencuci bahkan untuk dikonsumsi.
Terkadang warga juga menampung air hujan untuk minum. oleh karenanya, kebutuhan sarana air bersih sangat besar di kawasan desa yang berjarak kurang lebih 30 Km dari Ibukota Kabupaten, Tideng Pale ini. Karena air PDAM belum menjangkau kawasan desa tersebut.
Salah satu warga Yohannes mengatakan, masyarakat desa melakukan kegiatan seperti mencuci ataupun mandi di kawasan sungai betayau ini sudah menjadi kebiasaan selama puluhan tahun lamanya, sehingga keberadaan sungai tentu saja memiliki pengaruh besar pada kehidupan masyarakat sekitar. Bagi masyarakat tergolong mampu, lanjutnya, tidak melakukan aktivitas di sungai dan hanya memasang pompa air untuk dialirkan ke rumah.
“Untuk masyarakat yang terbilang mampu pasti akan langsung memompa air secara langsung dari sungai, tapi bagi masyarakat yang terbilang pas-pasan biasanya melakukan aktivitas di sungai dan ini sudah terjadi puluhan tahun. Meski kami sadari bahwa kami sangat mengharapkan adanya pemasangan air bersih ke rumah-rumah, tapi sampai saat ini belum masuk ke desa,” ungkapnya.
kebutuhan air bersih dinilai sangat mendesak di Desa Betayau , karena sungai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dianggap tidak dapat menjamin kesehatan Untuk mensterilkan air sungai biasanya masyarakat akan mengendapkannya selama satu sampai dua malam terlebih dahulu, supaya mendapatkan hasil air yang jernih untuk bisa dikonsumsi. Namun sebagian masyarakat memilih menggunakan obat air supaya hasilnya air sungai lebih jernih, bersih serta tidak berbau saat digunakan.
“Memang tidak ada jaminan kesehatan menggunakan air sungai mengingat hampir semua aktivitas masyarakat terjadi pada satu-satunya sungai disini apakah mencuci, mandi namun karena kebutuhan medesak maka air sungai pasti akan kami pakai juga apakah dengan menggunakan obat-obatan air seperti tawas atau kaporit supaya air sungai berubah jernih dan bisa digunakan, Masyarakat disini tentunya sangat mengharapkan adanya realisasi segera pemenuhan kebutuhan akan air bersih di desa kami sebab kami sendiri sudah lelah mengambil air sungai untuk menggantikan penggunaan air bersih, air hujan juga yang kami harapkan tidak setiap waktu turun makanya kami berharap segera setidaknya di tahun ini sudah ada pemasangan ke desa-desa kami,” harapnya. (ifa)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.